2.24.2012

BELAJAR KEBERHASILAN KONSERVASI HUTAN DI KOSTA RIKA (Bagian 1)

Usaha konservasi hutan melalui pengenalan pengelolaan kehutanan dan perkayuan yang berkelanjutan mungkin akan membantu menciptakan lapangan kerja dan pendapatan. Studi kasus ini menghadirkan kegiatan konservasi hutan di bagian utara negara Costa Rika (COSEFORMA), yang telah membawa pengaruh nyata pada peningkatan taraf hidup masyarakat pedesaan (rural) di negara tersebut.


Pengantar
Kosta Rika merupakan suatu negara kecil yang berada di Amerika Tengah, di antara negara Nicaragua dan Panama dengan total penduduk sebanyak 3,9 juta (2002). Ekonomi Kosta Rika relatif stabil yang bergantung kepada sektor pariwisata, pertanian, dan ekspor produk elektronik. Total GDP negara ini sebesar US$ 16,8 triliun atau sebesar US$ 8.840 per kapita (2002). GDP tumbuh secara konstan 4% pada kurun waktu 1990-2002, tetapi pendapatan perkapita turun pada angka 2,7%. Meskipun kemiskinan telah jauh berkurang selama 15 tahun terakhir, namun sekitar 22% penduduk masih hidup dibawah garis kemiskinan.

Sumber daya alam yang menjadi andalan negara Costa Rika antara lain bijih logam dan non logam seperti belerang, kapur, emas, perak, tenaga listrik, produk kehutanan dan perikanan. Produk pertanian yang paling penting antara lain pisang, kopi, gula, padi, kakao dan barang kebutuhan sehari hari. Pertanian menjadi sangat penting untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan memenuhi pangsa ekspor yang menciptakan banyak lapangan kerja. Akan tetapi, turunnya harga komoditas pertanian seperti kopi dan pisang telah berpengaruh banyak pada sektor pertanian yang menyebabkan peningkatan kemiskinan dan pengangguran di kawasan pedesaan.

Selain itu, pengelolaan kehutanan yang tidak berkelanjutan serta meningkatnya konversi hutan telah memicu terjadinya degradasi kualitas tanah yang berpotensi menurunkan margin keuntungan dan pendapatan dari kegiatan pertanian. Saat itu tingkat pengangguran di Kosta Rika mencapai angka 6% (1999). Tanpa reformasi ekonomi dan kebijakan yang imaginatif, niscaya mustahil mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran.

Kosta Rika memiliki hutan alami yang sangat luas, termasuk diantaranya beberapa spesies tanaman berharga seperti mahoni, eboni, resewood dan cedar. Lebih dari 25% luas wilayah Kosta Rika merupakan kawasan lindung sebagai hutan cadangan dan taman nasional yang menarik wisatawan (eco-tourism) dari seluruh dunia. Bagaimanapun, luas hutan negara tersebut berkurang secara nyata dalam beberapa dekade terakhir akibat meluasnya lahan pertanian, padang penggembalaan ternak, penebangan liar serta eksploitasi hutan secara berlebihan.

Meski kemudian ada kebijakan insentif fiskal dari pemerintah setempat untuk mendorong proyek penghutanan kembali (reforestation) dan proyek perlindungan hutan, nyatanya sebanyak 60% tutupan hutan di Kosta Rika telah hilang antara tahun 1950 sampai dengan 1984. Kosta Rika telah menjadi negara dengan persentase hutan hujan paling kecil di kawasan Amerika Tengah (critical point had come!) . *_*

www.maszoom.blogspot.com adaptasi dari beberapa sumber