1.30.2013

Pembalakan Liar, Sebuah Pengantar (Illegal Logging-The Series)




Peran penting hutan dalam usaha global untuk mengurangi emisi karbon tidak bisa dikesampingkan begitu saja. Suatu hutan yang dalam keadaan sehat sangat vital dalam mengurangi konsentrasi karbon yang ada di atmosfer. Dilain pihak, perusakan hutan (deforestation) mempunyai andil besar terhadap 17 persen emisi karbon dunia, satu setengah kali lebih besar dari emisi yang dihasilkan lalu-lintas udara, air dan darat dijadikan satu.
 Praktik perusakan hutan dan pembalakan liar begitu marak terjadi di belantara hutan hujan tropis yang terbentang dari Amazone, Afrika Tengah sampai dengan Asia Tenggara. Kajian terbaru tentang praktik tersebut mempunyai andil antara 50-90 persen volume produksi kehutanan pada negara-negara produsen kayu utama dunia serta sekitar 15-30 persen produksi global (Interpol-Bank Dunia, 2009).
 Pada gilirannya pengurangan perusakan hutan, utamanya pembalakan liar adalah cara tercepat, paling efektif dengan kontroversi yang minimal dalam mengurangi emisi gas rumah kaca secara global.

(www.maszoom.blogspot.com adapted from UNEP)

1.18.2013

Peningkatan Kapasitas, Pembangunan Berkelanjutan dan Pembangunan Milenium


Peningkatan kapasitas akan menjadi jembatan adanya jurang pemisah dalam tataran skil dan kompetensi setiap aparatur dan level kelembagaan. Ketika terjadi peningkatan kapasitas, setiap aparatur/ individu dapat membangun kembali pengetahuan yang sudah ada serta belajar dan menyesuaikan dengan perubahan. 

Peningkatan kapasitas akan mendukung dan memperkuat kelembagaan dalam membentuk dan melaksanakan kebijakan yang menjadi kebutuhan masyarakat. Peningkatan kapasitas telah menjadi perhatian masyarakat internasional tidak kurang dari dua dekade terakhir. Hal ini nyata terlihat dengan dicantumkannya proyek yang terkait dengan peningkatan kapasitas dalam program MDG-F (The Millenium Development Goals Achievement Fund).

Pelaksanaan project MDG-F melalui peningkatan kapasitas (aparatur) mempunyai sasaran akhir untuk meningkatakan standar kehidupan masyarakat lokal serta  menjamin telah dilaksanakannya pembangunan yang berkelanjutan.MDG-F sendiri diluncurkan pada tahun 2006 sebagai respon terhadap lambatnya pencapaian target MDGs pada banyak negara berkembang. Melalui MDG-F diharapkan pencapaian target MDGs akan dapat dipercepat.

Program Pencapaian Pembangunan Milenium (MDGs) diluncurkan pada 2002 sebagai sebuah upaya sadar masyarakat dunia untuk secara nyata mengurangi kemiskinan, kelaparan dan persebaran penyakit pada tahun 2015 sebagai basis target. Program tersebut telah didukung berbagai badan dunia lain yang terkait, salah satunya dalah badan dunia yang mengurusi masalah lingkungan, UNEP (United Nations Environment Programme). UNEP dengan didukung badan dunia yang lain telah melaksanakan program dan kegiatan dalam upaya meraih sasaran target Pencapaian Pembangunan Milenium dan menjamin pembangunan yang berkelanjutan telah menjadi kebijakan intrinsik dari setiap negara. 

Melalui pembangunan yang berkelanjutan, pemanfaatan sumber daya alam akan dilakukan secara lestari. Selain itu jaminan terhadap pencadangan sumber daya alam, sebagai satu-satunya kekayaan bagi negara-negara berkembang dipastikan akan dilakukan (*_*)

www.maszoom.blogspot.com adapted from UNEP

1.17.2013

Area Penting Keanekaragaman Hayati dalam Kajian Dampak Lingkungan Hidup (Bagian 5, Biodiversity-the series)



Kajian dampak penting dalam pelaksaanaan proyek atau kegiatan terkait dengan kekayaan keanekaragaman hayati harus dilakukan secara menyeluruh sesuai dengan level resiko yang mungkin ditimbulkan. Untuk dapat melaksanakan hal tersebut diperlukan energi yang mencukupi terkait dengan waktu survey sehingga segala kemungkinan yang terjadi pada keanekaragaman hayati bisa diperhitungkan. Dalam hal ini dampak yang terjadi mungkin dalam level gen, spesies maupun ekosistem.
Penekanan pada proses kajian dalam hal ini juga berperan secara kritis terhadap umat manuasia yang secara integral merupakan bagian dari sebuah ekosistem. Untuk itu perlu diperhatikan seberapa penting sebuah area dalam penyelamatan keanekaragaman hayati, sehingga proyek yang akan dilaksanakan akan bermanfaat secara maksimal. 

Area dengan keanekaragaman hayati sangat penting adalah :
·         Mendukung habitat /spesies /genotif yang endemik, jarang maupun yang mengalami penurunan populasi.
·         Mendukung genotif dan spesies dimana kehadirannya dibutuhkan  oleh spesies lain.
·         Area yang berlaku sebagai buffer, habitat yang berkaitan, atau koridor ekologi atau area yang berperan penting dalam menjaga kualitas lingkungan hidup.
·         Area yang mempunyai penggunaan penting secara secara musiman atau berperan secara ktitis dalam migrasi.
·         Mendukung habitat, populasi spesies, ekosistem yang labil, spesies yang terancam dan sulit untuk pulih.
·         Area yang mendukung wilayah lain yang lebih luas yang pada awalnya merupakan sebuah habitat tidak terganggu.
·         Berlaku sebagai area pengungsian bagi keanekaragaman hayati selama perubahan iklim maupun kelanjutan proses evolusi.
·         Mendukung keanekaragaman hayati dimana migrasi sulit untuk terjadi, termasuk habitat yang memerlukan waktu lama untuk membangun karakteristik.
·         Area yang saat ini miskin secara keanekaragaman hayati namun mempunyai pelung untuk mempunyai kekayaan keanekaragaman hayati yang tinggi melalui intervensi (manusia) secukupnya.


(www.maszoom.blogspot.com adapted from IAIA)

Panduan Dasar, Keanekaragaman Hayati dalam Kajian Dampak Lingkungan Hidup (Bagian 4, Biodiversity-the series)



Tujuan dasar konservasi keanekaragaman hayati adalah menghindari adanya penurunan kekayaan keaneka-ragaman hayati (No Net Loss of Biodiversity). Kekayaan keanekaragaman hayati harus mendapat jaminan untuk selalu survive dengan memberikan upaya konservasi secara maksimal, dengan demikian dia akan memberikan jasa secara berkelanjutan, nilai dan keuntungan untuk generasi sekarang dan masa yang akan datang.

Pendekatan yang mungkin bisa dilakukan untuk mencapai hal tersebut antara lain:
·         Menghindari kehilangan kekayaan keanekaragaman hayati yang irreversibel (tidak dapat balik).
·     Mencari penyelesaian alternatif yang mengurangi dampak pada kehilangan kekayaan keanekaragaman jayati,
·         Memakai upaya mitigasi untuk memperbaiki sumber daya keanekaragaman hayati
·        Menggantikan kehilangan yang telah terjadi dengan subtituen yang paling mirip secara nilai keaneka-ragaman
·         Mencari kemungkinan peluang untuk pengembangan

Pendekatan ini disebut sebagai “perencanaan positif keanekaragaman hayati”. Langkah yang dilakukan antara lain melalui :
·        1.    Jaminan prioritas dan target pada kekayaan keanekaragaman hayati tingkat internasional, nasional maupun regional. Pun demikian pada level lokal juga harus diberikan perhatian yang sama dengan mengingat kontribusi yang telah mereka berikan.
·       2.   Menghindari kerusakan pada kekayaan hayati yang khas, unik, spesies endemik, spesies yang terancam atau menurun, habitat dan ekosistem, spesies dengan nilai (budaya) sangat tinggi.

Beberapa poin penting dalam pelaksanaan Kajian Dampak Lingkungan Hidup baik itu SEA maupun EIA terkait dengan kekayaan keanekaragaman hayati antara lain :
·      Pelaksanaan kajian melalui pendekatan ekosistem sesuai dengan konsep CBD.
·      Dilakukan usaha untuk menggunakan dan memanfaatkan kekayaan keanekaragaman hayati secara lestari.
·     Adanya jaminan persamaan hak, dalam hal ini antara jaminan hak-hak tradisional dengan pemanfaatan keanekaragaman hayati yang bernilai secara ekonomi.
·      Dilakukannya pendekatan partisipatif dalam pelaksanaannya.

(www.maszoom.blogspot.com adapted from IAIA)

1.09.2013

Keanekaragaman Hayati dalam Kajian Dampak Lingkungan Hidup (Bagian 3, Biodiversity-the series)




Keanekaragaman hayati menjadi menjadi bagian hidup setiap orang. Penurunan kualitas keanekaragaman hayati akan berimbas pada terganggunya segala sistem lingkungan. Kehilangan kekayaan keanekaragaman hayati akan berakibat pada turunnya daya dukung alam terhadap kelangsungan spesies manusia di muka bumi.

Melalui kajian dampak lingkungan hidup, pembangunan yang akan dilakukan dipastikan akan cocok dan sesuai dengan upaya konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan. 

Keanekaragaman hayati menjadi dasar eksistensi manusia di alam raya. KTT Bumi pertama pada tahun 1992 di Rio de Janeiro, Brasil telah meletakkan pondasi yang kuat bagi pengakuan warga bumi akan arti penting potensi keanekaragaman hayati. Pemanfaatan keanekaragaman hayati secara bijaksana akan menjamin kelangsungan umat manusia dimasa depan. 

Ancaman utama terhadap kekayaan keanekaragaman hayati bagi warga bumi adalah berbagai aktivitas manusia yang menyebabkan rusaknya atau hilangnya berbagai habitat asli di alam.

Konvensi keanekaragaman hayati /CBD (Ramsar convention) dan konvensi bagi spesies bermigrasi (Convention on Migration Spesies) telah menyepakati bahwa kajian dampak lingkungan hidup menjadi suatu alat untuk menjamin pembuatan keputusan/kebijakan dan implementasi pembangunan yang lebih memperhatikan potensi keanekaragaman hayati. Dalam  kajian dampak lingkungan hidup (SEA dan EIA), dampak negatif dari proposal pembangunan terhadap keanekaragaman hayati harus terminimalisir dengan berbagai alternatif langkah yang ada.

Melalui EIA dan SEA juga menjamin adanya mekanisme konservasi sebagai langkah penyelamatan keanekaragaman hayati. Selain itu juga patut diperhitungkan juga segala potensi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati. EIA dan SEA menjamin bahwa keanekaragamn hayati menjadi salah satu aspek yang wajib diperhitungkan dalam setiap pembuatan keputusan/kebijakan.

Berbagai kemajuan terkait penyelamatan keanekaragaman hayati telah dicapai melalui konvensi  CBD dan CMS. Akan tetapi jalan panjang masih harus ditempuh untuk menjamin pemanfaatan potensinya secara lestari. Berbagai hambatan dan tantangan menghadang disetiap langkah  kedepan, antara lain :

  • Tantangan untuk meningkatkan kepekaan (awareness) masyarakat akan nilai dan arti penting keanekaragaman hayati; 
  •  terbatasnya kapasitas dari komisi, tim teknis dan tim penilai dalam proses kajian dampak lingkungan hidup terkait pembuatan keputusan yang berhubungan langsung dengan keanekaragaman hayati; 
  •  Menyediakan /  mengkomunikasikan secara terkini data/informasi tentang keanekaragaman hayati secara lengkap dan  mudah diakses semua pihak; dan 
  •  Belum tersedianya panduan bagi masyarakat, pemerintah dan pelaku usaha akan arti penting keanekaragaman hayati bagi umat manusia (*_*).


(www.maszoom.blogspot.com adapted from IAIA)