2.24.2016

Madzab Deep Ecology Dalam Ilmu Lingkungan



Ilmu lingkungan merupakan ilmu yang mempelajari tentang bumi, didalamnya dipelajari berbagai hal tentang bumi seperti : atmosfir, tanah dan lahan, laut dan sungai, siklus materi dan aliran energi.  Berbeda dengan ilmu lain yang cenderung melihat konten secara monodisiplin, dalam ilmu lingkungan tinjauan materi bersifat antar disiplin (interdisciplinary) atau bahkan trans disiplin ((transdisciplinary). Ilmu lingkungan mencoba menguraikan bagaimana kontribusi lingkungan terhadap kualitas hidup manusia. Didalamnya juga dideskripsikan dan dilakukan analisis permasalahan yang disebabkan oleh penggunaan sumber daya alam oleh manusia. Lebih jauh ilmu lingkungan mencoba mencari “obat” dari permasalahan lingkungan yang diakibatkan oleh eksploitasi alam oleh manusia.
Sampai saat ini ilmu lingkungan masih mengalami proses perkembangan, meskipun konsep-konsep yang melandasinya telah terbentuk sejak adanya peradaban manusia. Topik-topik yang dewasa ini diajarkan dalam ilmu lingkungan sebenarnya telah diajarkan dalam pelajaran ekologi dan konservasi. Beberapa konten ilmu sosial dan ekonomi juga telah membahas topik seperti adaptasi dan kelangkaan sumber daya. Secara formal, ilmu lingkungan mengalami perkembangan yang pesat dan menjadi cabang ilmu tersendiri sejak dicanangkannya “Hari Bumi’ tanggal 22 April 1970. Pada akhirnya keberadaanya  menjadi semacam perekat bagi ilmu-ilmu alam dan sosial.
            Seiring perkembangan ilmu lingkungan, beberapa madzab penting mengemuka sebagai bagian dari dinamika keilmuan itu sendiri. Kelompok pertama yang menjadi pembeda bagi para pemerhati ilmu lingkungan adalah pandangan atau pola pikir ecosentrism. Pandangan ini mendasarkan pemikirannya pada konsep “Web of lif’, suatu  bentuk relasi manusia dan lingkungan secara harmonis dan berkelanjutan diman manusia merupakan bagian dari alam dan harus mengikuti hukum alam. Manusia dalam hal ini memiliki nilai yang tidak lebih tinggi dari mahluk lain. Lebih lanjut konsep dan pemikiran ini berkembang menjadi Model Deep Ecology, sebuah pandangan bahwa semua bentuk kehidupan memiliki nilai intrinsic dan ke’manusia’an hanyalah salah satu komponen dari ‘web of life’ .
Konsep dan pandangan Model Deep Ecology menyatakan bahwa semua bentuk perubahan alam oleh manusia hanya akan membawa kerusakan lebih parah dimuka bumi. Untuk itu manusia harus memposisikan setara dengan mahluk lainnnya. Dalam praktiknya konsep ini dipakai oleh para aktivis lingkungan “garis keras”, kalau boleh diartikan seperti itu. Beberapa kelompok aktivis lingkungan seperti contohnya greenpeace merupakan bagian dari paham ini.
Deep ecology, aktivis lingkungan, ilmu lingkungan
Referensi : Parikesit, P; Ilmu Lingkungan; Materi Pendahuluan Mata Kuliah Ilmu Lingkungan; PSMIL Unpad 2015

2.15.2016

Peran Ilmu Lingkungan dalam Mengatasi Permasalahan Global



Ilustrasi Permasalahan Global
Perubahan lingkungan yang sangat cepat, tidak hanya lingkup daerah, nasional maupun juga terjadi dalam level global merupakan tantangan yang harus dihadapi dunia saat ini. Kasus kasus pencemaran dan kerusakan seperti di laut, hutan, udara, air dan tanah seakan semakin sering terjadi seiring perkembangan era informasi dewasa ini. Tidak dapat disangkal bahwa semua maslah tersebut berakar pada perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab, tidak peduli dan hanya mementingkan pemenuhan kebutuhannya. Krisis lingkungan yang terjadi sekarang ini hanya bisa diatasi dengan melakukan perubahan cara pandang dan perilaku manusia terhadap alam secara fundamental dan radikal. Pada kondisi ini diperlukan pemahaman lebih mendalam tentang lingkungan itu sendiri, atau dengan kata lain diperlukan pemahaman lebih baik tentang ilmu lingkungan.
Ilmu lingkungan merupakan ilmu yang mempelajari tentang bumi, didalamnya dipelajari berbagai hal tentang bumi seperti : atmosfir, tanah dan lahan, laut dan sungai, siklus materi dan aliran energi.  Berbeda dengan ilmu lain yang cenderung melihat konten secara monodisiplin, dalam ilmu lingkungan tinjauan materi bersifat antar disiplin (interdisciplinary) atau bahkan trans disiplin ((trasndisciplinary). Ilmu lingkungan mencoba menguraikan bagaimana kontribusi lingkungan terhadap kualitas hidup manusia. Didalamnya juga dideskripsikan dan dilakukan analisis permasalahan yang disebabkan oleh penggunaan sumber daya alam oleh manusia. Lebih jauh ilmu lingkungan mencoba mencari “obat” dari permasalahan lingkungan yang diakibatkan oleh eksploitasi alam oleh manusia.
Sampai saat ini ilmu lingkungan masih mengalami proses perkembangan, meskipun konsep-konsep yang melandasinya telah terbentuk sejak adanya peradaban manusia. Topik-topik yang dewasa ini diajarkan dalam ilmu lingkungan sebenarnya telah diajarkan dalam pelajaran ekologi dan konservasi. Beberapa konten ilmu sosial dan ekonomi juga telah membahas topik seperti adaptasi dan kelangkaan sumber daya. Secara formal, ilmu lingkungan mengalami perkembangan yang pesat dan menjadi cabang ilmu tersendiri sejak dicanangkannya “Hari Bumi’ tanggal 22 April 1970. Pada akhirnya keberadaanya  menjadi semacam perekat bagi ilmu-ilmu alam dan sosial.
Karena bersifat antar disiplin (interdisciplinary), tinjauan ilmu lingkungan mencakup aspek teoritis dan terapan mengenai dampak yang dilakukan oleh aktivitas manusia terhadap alam. Selain ilmu dasar, tinjauan juga merupakan gabungan antara ilmu tradisional, nilai-nilai sosial dan individual, dan kesadaran politik. Arti penting tinjauan politik, organisasi sosial, etika, ekonomi, dan filsafat dalam ilmu lingkungan berkaitan dengan karakter manusia yang biasanya diorganisir dalam kelompok.

Referensi : Parikesit, P; Ilmu Lingkungan; Materi Pendahuluan Mata Kuliah Ilmu Lingkungan; PSMIL Unpad 2015,