VIVAnews - Gunung Marapi di Sumatera Barat, sejak pagi tadi meletus dan mengeluarkan debu vulkanik yang menjangkau radius puluhan kilometer. Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Sumbar mencatat, delapan kali debu vulkanik meluncur dari puncak Marapi.
“Dari tadi pagi, sudah delapan kali Marapi menyemburkan abu vulkanik,” ujar Manajer Pusdalops Sumbar, Ade Edward pada VIVAnews.com, Rabu, 3 Agustus 2011.
Sejauh ini, status gunung tersebut masih dinyatakan waspada dan bersiap untuk menjadi siaga. “Penetapan status ini masih menunggu kepastian dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung,” kata Ade. Sejauh ini, belum ada imbauan bagi warga yang berada di kaki Gunung Marapi untuk menjauh.
“Karena ini letupan abu, kami minta warga untuk menggunakan masker,” katanya. Sejauh ini, BPBD Sumbar mengimbau petugas penanggulangan bencana untuk siaga menghadapi kemungkinan terburuk dari letusan Gunung Marapi.
Menurut kesaksian Dafrizal Sutan Maraja, hingga siang ini hujan abu masih mengguyur daerah Air Angek, Koto Baru, yang terletak di kaki gunung Marapi. Ketebalan abu yang menutupi tanaman dan tanah di sekitar kaki gunung tersebut telah mencapai ketinggian 1 cm. “Masih hujan abu, petani yang berladang di pinggang gunung sudah turun,” kata Dafrizal.
Gunung dengan ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut ini tercatat telah meletus puluhan kali. Wikipedia mencatat, tak kurang 50 letusan terjadi sejak abad 18 lalu. Pada 1979 lalu, Gunung Marapi meletus hebat yang merusak lima daerah di kaki guung tersebut.
Laporan Eri Naldi | Padang
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar