Disadari atau
tidak, tidak ada sebuah pengganti untuk satu tindakan nyata, sekali kita
berpikir untuk mewujudkan satu keinginan kita harus berusaha untuk mendapatkan
bagaimana cara untuk melakukannya. Melakukan aksi nyata dalam upaya melawan
perubahan iklim akan membuka kunci segala potensi yang ada pada diri kita yang
sebelumnya tidak kita sadari.
Sekedar
membagi secuil informasi tentang perubahan iklim global kepada setiap orang yang
kita temui merupakan cara paling simpel. Beraneka tanggapan orang yang kemudian
muncul merupakan refleksi pemahaman dan ketertarikan serta tingkat
tanggung-jawab mereka terhadap perubahan iklim global. Jika mereka mengetahui
apa yang perlu dan seharusnya dilakukan, mungkin orang tersebut telah memiliki sebuah
gagasan untuk melakukannya dan tidak perlu menunggu waktu untuk memulainya.
Tidaklah perlu
mencari referensi terlalu jauh untuk memulai sebuah budaya ramah lingkungan
demi sebuah perubahan iklim global yang lebih terkendali. Pemanasan global
terkait erat dengan siklus karbon di atmosfer, dan hebatnya karbon sendiri
terikat dan terkait dengan hampir segala hal yang kita gunakan dan kita
lakukan. Setiap desah nafas kita terkait langsung dengan daur karbon di
atmosfer. Karbon dan gas rumah kaca lainnya terkait erat dengan produksi dan
konsumsi berbagai barang kebutuhan yang kita perlukan dalam kehidupan
sehari-hari. Maka, mungkin kita akan menjadi lebih berbudaya ramah lingkungan
dalam setiap menit hidup kita.
Akan tetapi
perlu diperhatikan bahwa satu hal mungkin lebih berati dibanding yang lain.
Dalam artian suatu langkah yang kita pilih menuju sebuah budaya ramah
lingkungan akan lebih punya pengaruh dibanding langkah yang lain. Skala
prioritas dalam mengubah perilaku,
tindakan dan perbuatan akan menjadi satu
starting point yang berarti dengan hasil yang lebih wow, gitu.
Untuk lebih
spesifik, dapat diberikan beberapa contoh seperti disebutkan dibawah ini :
1.
Untuk hasil yang lebih efektif, fokus kita bawa
kepada aktivitas kita yang paling banyak mengeluarkan biaya dengan analogi
pembiayaan yang besar berkorelasi dengan emisi yang lebih bear. Seiring waktu
berjalan, fokus kita bawa kepada aktivitas yang lebih ringan apabila perubahan
perilaku telah sukses kita lakukan. Misal pengeluaran terbesar kita adalah
untuk konsumsi (makan), coba ubah dengan memasak sendiri atau opsi lain yang
lebih hemat.
2.
Sebisa mungkin menghindari mengkonsumsi segala
sesuatu yang akan menambah emisi gas rumah kaca sebagai sebuah tanggung jawab
kita.
3.
Ketika memungkinkan pilih opsi yang akan secara
aktual mengurangi emisi dengan menaikkan efisiensi dari setiap aktivitas kita,
misal dengan memilih menggunakan kendaraan yang lebih baru
4.
Last but not least, jangan biarkan kita terkunci
dengan aktivitas/kebiasaan yang familiar kita lakukan ketika suatu hal yang
lebih baik datang, membuka mata dan pikiran akan semua potensi dan teknologi yang
mungkin datang.
... 2 b continued anyday
Adapted from UNEP & WTO contents
Tidak ada komentar:
Posting Komentar