Ilustrasi pemanfaatan sumber daya alam (pribadi) |
Meningkatnya permintaan akan
sumber daya alam telah menjadi pemicu perkembangan berbagai metode dan
teknologi untuk memelihara/konservasi sumber daya alam tersebut. Berbagai
perusahaan telah mengembangkan dan menginisiasi inovasi teknologi baru dengan
titik tumpu pada pemanfaatan kembali (recovery) material daur ulang berharga
sebagai bahan baku. Beberapa perusahaan baja misalnya telah menggunakan 100%
hasil samping produk baja yang tidak terpakai kembali menjadi bahan baku.
Perkembangan teknologi dan
pemanfatan kembali sumber daya alam saat ini telah menjadi penggerak utama
industri. Sebuah studi di China menyebutkan bahwa sebagian besar produksi baja
dan tembaga di negara tersebut berasal recovy material dari negara lain. Pada
tahun 2000, sebanyak 65% baja yang diproduksi di Amerika Serikat berasal dari
recoveri berbagai produk rumah tangga mulai dari pisau dapur sampai dengan
kendaaan lapis baja atau pun kapal induk.
Memang pada kenyataannya, metode
daur ulang banyak terkait dengan pemanfatan kembali material logam. Material
logam dengan porsi besar terecovery adalah alumunium dengan sekitar separuh
material yang beredar saat ini berasal dari daur ulang. Banyaknya alumunium
yang terecoveri berkaitan dengan nilai ekonomi material tersebut yang sangat
berharga dalam mendukung pergerakan perekonomian. Dengan memanfaatkan alumunium
daur ulang, kita berhemat 95% energi yang diperlukan apabila dibandingkan
dengan mengolah alumunium dari bijihnya, yaitu bauksit. Contoh lain daur ulang
yang sangat berharga adalah pemanfaatan produk kertas. Dengan mendaur ulang
2.000 pounds kertas setara 907 kg, kita dapat berhemat 7.000 galon setara 31822
liter air bersih dan 380 galon setara 1445 minyak bumi dibandingkan dengan
produksi kertas dari bahan alam seperti serat kayu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar