-->
Ilustrasi manfaat tidak langsung sungai |
Metode valuasi ekonomi dilakukan
berdasarkan pendekatan pengukuran keuntungan
(benefit measurement) yang merupakan upaya pengukuran perubahan dari kesejahteraan
manusia atau utilitas dari pemakaian barang atau jasa lingkungan. Dalam
pendekatan praktis, valuasi ekonomi lingkungan dilakukan dengan menggunakan
beberapa tipe data yang sudah tersedia (data sekunder). Secara garis besar,
valuasi ekonomi lingkungan atau nilai ekonomi total (total economic value) terdiri dari dua komponen yaitu Nilai guna
dan non nilai guna. Empat kelompok metode yang sering digunakan dalam valuasi
ekonomi adalah : 1) metode harga pasar konvensional (conventional market value); 2) metode pasar pengganti (surrogate market); 3) metode simulasi
pasar (hypothetical/simulated market); dan
4) metode lainnya (termasuk kelompok ini adalah metode transfer keuntungan/benefit transfer dan metode valuasi
ekonomi partisipatori /partisipatory
economic valuation).
Metode pertama adalah dengan menggunakan
metode harga pasar konvensional. Metode ini terdiri dari dua bagian yaitu nilai
berdasarkan harga pasaran langsung (direct
market based value/actual value) dan nilai berdasarkan harga pasaran tidak
langsung (indirect market based value)
dengan cara membandingkan harga dari barang yang lain dari tipe yang terkait. Nilai
berdasarkan harga pasaran langsung dapat digunakan untuk menentukan nilai suatu
produk pada pasar yang telah mapan. Metode
ini khususnya cocok pada harga pasaran lokal (on-site sale value), yang merupakan pendekatan dari nilai
lingkungan dimana harga harga tersebut telah tersedia. Pendekatan ini merupakan
alat yang sudah mapan untuk memvaluasi barang dan jasa lingkungan yang bersifat
ekstraksi sumber daya alam.
Nilai berdasarkan harga pasaran tidak
langsung (indirect market based value) dilakukan dengan terhadap barang atau
jasa yang nilai atau harganya tidak tersedia di pasaran. Pendekatan ini juga
dapat dilakukan untuk produk yang dikonsumsi dalam rumah tangga dan tidak
diperdagangkan dipasaran. Valuasi dilakukan dengan menghitung biaya dari barang
dan jasa pengganti atau substitusi, misalnya subtitusi untuk nilai kayu bakar
adalah harga minyak tanah. Selain itu pendekatan ini juga digunakan untuk
menghitung jasa yang diturunkan dari fungsi regulasi melalui perhitungan biaya
substitusi, biaya pemindahan atau biaya pencegahan. Contoh dalam hal ini adalah
nilai fungsi pencegahan pantai dari hutan mangrove adalah setara dengan biaya
yang dikeluarkan untuk membangun tanggul penahan.
Hal lain yang juga perlu diperhatikan
adalah harga untuk barang dan jasa yang terkait. Perubahan dalam jasa
lingkungan yang diturunkan dalam fungsi penyediaan menyebabkan perubahan
produksi dari aktivitas manusia (perubahan produktivitas). Misalnya dalam hal
ini adalah, kehilangan luasnya mangrove akan menyebabkan perubahan tangkapan
perikanan.Metode kedua adalah
dengan menggunakan metode pasar pengganti (surrogate
market). Dalam metode ini terbagi
menjadi dua bagian besar yaitu metode biaya perjalanan (travel cost) dan metode hedonic
price (harga hedonis). Metode ketiga adalah menggunakan metode simulasi
pasar (hypothetical/simulated market).
Dalam metode ini diperkenalkan konsep kesediaan membayar (willingnes to pay) dan kesediaan menerima (willingness to accept). Metode ini terbagi menjadi dua bagian
besar yaitu valuasi kontingensi (contingent
valuation) dan pemodelan pemilihan (attribute-base
atau choice modeling). Metode keempat adalah beberapa teknik dan metode
valuasi yang lain. Dalam hal ini misalnya metode transfer keuntungan (benefit transfer) dan metode valuasi
ekonomi partisipatori (partisipatory
economic valuation).
Referensi : Pagiola,
Stefano, et al, 2004, Assessing the
Economic Value of Ecosystem Conservation, The World Bank Environmental
Department, Washington.