Ilustrasi pencemaran (net) |
Masyarakat urban merupakan masyarakat
perkotaan yang dicirikan dengan kehidupan dan mata pencaharian berdasarkan
kegiatan jasa dan industri. Masyarakat perkotaan berbeda dengan masyarakat
pedesaan (rural) yang masih mengandalkan sektor pertanian (agraris) sebagai
penopang kehidupan dan mata pencaharian. Selain itu masyarakat urban juga
dicirikan dengan sistem kehidupan yang cenderung individual, berbeda dengan
masyarakat rural yang lebih bersifat komunal dengan ikatan kekeluargaan antar
mereka yang masih dekat baik dalam hal ikatan darah, kesukuan atau agama.
Demi mempertahankan hidup, masyarakat
perkotaan menyesuaikan diri dengan mengadopsi seperangkat perilaku dan adaptasi
untuk mengurangi dampak yang ada. Permasalahan perkotaan seperti pencemaran
udara dalam pandangan psikologi lingkungan merupakan suatu stimulus, dimana
perilaku dan adaptasi masyarakat perkotaan (urban) merupakan respon yang
dilakukan menghadapi rangsangan tersebut.
Pencemaran udara dapat diartikan sebagai
masuk atau dimasukkannya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang
menyebabkan perubahan susunan atau komposisi udara dari keadaan normalnya.
Kehadiran bahan atau zat asing dalam udara dalam jumlah tertentu serta berada
dalam waktu yang cukup lama akan dapat mengganggu kehidupan tidak hanya manusia
akan tetapi juga bianatang dan tumbuhan. Bila keadaan tersebut terjadi maka
udara dikatakan tercemar dan kenyamanan perikehidupan manusia akan terganggu.
Udara merupakan bagian dari atmosfer yang merupakan
lapisan gas yang mengelilingi bumi dan melindungi bumi dari sinar sinar
berbahaya yang berasal dari matahari. Lapisan atmosfer ini merupakan campuran
berbagai macam gas dengan konsentrasi yang makin menurun seiring kenaikan
ketinggian hingga akhirnya bertemu dengan ruang hampa di luar angkasa. Secara
kasar komposisi atmosfer terdiri atas Nitrogen (78%), Oksigen (21%) dan gas gas
lainnya sebesar 1%.
Oksigen sangat berguna dalam menunjang segala
kehidupan yang ada di muka bumi. Seiring berjalannya waktu dari jaman
purbakala, sejumlah tertentu oksigen membentuk senyawa oksigen lain yang
disebut Ozon (O3). Keberadaan lapisan Ozon di atmosfer sangat
penting karena dia berfungsi menyerap sinar ultra ungu (UV) dari matahari yang
sangaat berbahaya bagi kehidupan di bumi. Akan tetapi sayangnnya penggunaan
senyawa pendingin berupa kloroflorokarbon (CFC) dalam banyak studi telah
menyebabkan terjadinya lubang ozon (Ozon
hole).
Semua aktifitas manusia diperkirakan juga berpengaruh
terhadap komposisi gas di atmosfer bumi melalui suatu kejadian yang disebut
Efek Rumah Kaca (greenhouse effect).
Berbagai gas yang dilepaskan manusia ke angkasa seperti karbon dioksida (CO2)
dan metana (CH4) bersifat menjebak radiasi sinar matahari yang pada
akhirnya menyebabkan kenaikan suhu permukaan bumi. Perubahan keseimbangan
konsentrasi gas di atmosfer inilah yang kemudian menyebabkan apa yang disebut
sebagai efek rumah kaca yang berdampak pada terjadinya pemanasan global.
Dampak lingkungan hidup dapat diartikan
sebagai pengaruh pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu kegiatan. Contoh
dampak pencemaran udara adalah senyawa kimia timbal (Pb) yang pada konsentrasi
tertentu menyababkan gangguan kecerdasan pada anak-anak, gangguan iritabilitas,
gangguan agretifitas dan hiperaktifitas serta terjadinya tendensi kriminalitas
pada pria. Pencemaran udara dari senyawa timbal banyak berasal dari bahan bahan
yang menggunakan timbal sebagai bahan seperti pada bensin maupun zat zat
pewarna (cat). Contoh lain adalah pencemaran akibat dioksin yang ditimbulkan
pada proses pembakaran (bahan organik) akan meyebabkan peneurunan intelegensia
dan ketrampilan gerak, perubahan perilaku feminitas dan maskulinitas, kurang
mampu berkonsentrassi, hiperaktif dan meningkatnya prevalensi autisme. Selain
itu zat ini juga menyebabkan kecenderungan perilaku menyeimbang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar