Pariwisata merupakan
sektor industri yang dapat terpengaruh secara langsung akibat perubahan iklim
global. Perubahan iklim global akan membawa berbagai dampak seperti perubahan
awal pergantian musim, perubahan tutupan salju, kerusakan pesisir sampai dengan
kejadian cuaca ekstrim yang lebih sering. Semua itu akan berdampak secara
langsung kepada perkembangan sektor pariwisata. Cuaca ekstrim saja secara
sepihak telah merugikan industri penerbangan senilai ratusan juta dolar akibat
pembatalan penerbangan yang pada ujungnya berimbas pada jumlah kunjungan
wisatawan.
Pariwisata bersama
dengan perikanan laut merupakan dua sektor yang paling terkena dampak dari
terjadinya kerusakan ekosistem pesisir, termasuk diantaranya kerusakan terumbu
karang dan semakin banyaknya kepunahan spesies kenakekaragaman hayati lautan.
Pemanfaatan sumber daya alam laut yang melebihi daya dukung dan pemanfaatan
secara tidak berkelanjutan telah memperparah efek pemanasan global terhadap
kekayaan sumber daya alam bahari.
Saat ini pemutihan
karang (coral bleaching) telah
menjadi isu yang sensitif bagi beberapa negara seperti Madives, Australia,
Indonesi dan Hawai yang menjadikan sektor pariwisata bahari sebagai penggerak
perekonomian. Akibat terjadinya pemutihan karang, lautan laksana gurun yang
gersang tanpa penghuni. Hal ini terjadi akibat kenaikan suhu lautan yang
berkaitan dengan efek rumah kaca dan pemanasan global.
Pemanasan global juga
menjadikan sebuah perjalanan wisata menjadi lebih beresiko akibat kenaikan
permukaan air laut dan semakin sering terjadinya cuaca ekstrim. Cuaca ekstrim
mendatangkan banjir dan angin topan yang menjadikan dermaga, bandara, jalan,
rel kereta api, jembatan dan segala sarana infrastruktur semakin rentan
mengalami kerusakan. Cuaca ekstrim juga menjadikan sebuah perjalanan ke resort
ski di puncak Alpen Swiss menjadi semakin menantang dengan salju yang turun tak
menentu.
Meski pemanasan global
mendatangkan beragam efek negatif pada sektor pariwisata, efek positif pada
kasus yang sama bukannya sama sekali tidak ada. Salah satu yang mengemuka
adalah pencairan es di kutub utara telah membawa berkah terbukanya jalur
pelayaran melewati Samudera Artika. Dengan adanya jalur ini, dipastikan
perjalanan wisata ke kutub utara menjadi tak kalah seksi dibanding wisata ke
luar angkasa. Selain itu arus perdagangan global antara timur (Jepang, Korea,
China) dan barat (Amerika, Eropa) akan semakin kuat dengan jalur niaga yang makin
dekat tanpa harus melewata Terusan Panama atau Samudera India. Gimana
selanjutnya?
contents adapted form OP UNEP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar