Ilustrasi tesis (tq to thesisprinting.ie) |
Tesis
merupakan saah satu prasyarat untuk Untuk memperoleh gelar pascasarjana
(Master). Beberapa tahapan diperlukan dalam penyusunan tesis ini. Langkah awal
yang harus kita lakukan adalah menentukan suatu topik khusus dan mencari dosen
pembimbing yang akan mendampingi dan membantu penyusunan tesis tersebut. Dosen
pembimbing tersebut merupakan dosen yang berasal dari pengajar staf pengajar
pada program yang bersangkutan. Dalam lingkungan kampus dikenal juga adanya
pendamping akademik, dosen yang akan mendampingi kita manakala kita menghadapi
kendala akademik secara umum dalam proses perkuliahan. Dalam hal ini, pemilihan
dosen pendamping tesis tidak harus sama dengan dosen pendamping akademik. Pada
kasus tertentu jika memungkinkan atau kita merasa lebih baik, penelitian tesis
dapat juga dilakukan diluar kampus, misalnya ditempat kerja atau tempat lain.
Selanjutnya
dalam menyusun tesis kita harus memperhatikan dan memilih suatu topik (khusus)
yang dirasa menarik disesuaikan dengan kemampuan/ pengetahuan (skill) yang kita
miliki atau yang akan kita kembangkan dalam mendukung topik yang kita pilih.
Merupakan sebuah strategi yang sangat bagus manakala proyek penelitian kita
menjadi ladang pembelajaran dalam mengembangkan kemampuan dan pengetahuan
praktis yang akan sangat berguna menghadapai persaingan di dunia kerja.
Setelah
kita memperoleh suatu topik khusus, selanjutnya adalah menyusun jadwal kerja
atau jadwal penelitian dengan memperhatikan ketersediaan waktu (luang) kita. Beberapa
pilihan menjadi alternatif dalam hal ini. Bagi kita yang selama studi masih
menyambi bekerja, kita dapat melakukan penelitian tesis dengan menyediakan
waktu luang di sore hari sehabis bekerja, misalnya satu jam setiap hari.
Pilihan lain dapat juga dilakukan dengan menyediakan waktu penuh manakala libur
di akhir pekan. Bagi kita yang mempunyai waktu lebih luang, penelitian tesis
dapat dijadwalkan secara penuh dalam waktu yang lebih singkat, misalnya satu
bulan pada sebelum masa liburan.
Penelitian
tesis pada prinsipnya mempunyai beban kerja hampir sama dengan kegiatan
perkuliahan biasa di kelas. Dengan komponen perkuliahan meliputi tatap muka,
tugas mandiri dan tugas terstruktur dengan beban 3 jam per minggu, hal yang
sama juga berlaku pada penyusunan tesis. Dengan beban penyusunan tesis sebesar
6 satuan (lebih dikenal sebagai sks), maka kita harus menyediakan waktu 18 jam
per minggu atau 3 jam per hari selama satu semester untuk bekerja menyusun
tesis. Untuk menghindari timbulnya masalah dalam penyusunan tesis ini, misalnya
menumpuknya tekanan diakhir masa studi, maka berbagai penyesuaian harus
dilakukan demi menjaga ritme kerja.
Tahapan
setelah kita memilih topik khusus dengan beberapa pemikiran dan pertanyaan yang
lebih spesifik dan kurang tentatif, kita harus mengontak pembimbing yang
potensial. Diperlukan sebuah persetujuan
dengan dosen tersebut demi mempertemukan ketertarikan kita dengan penelitian
dan pekerjaan yang sedang ditangani dosen tersebut demi menghindari tumpang
tindih dan miskomunikasi. Kita mungkin memiliki banyak ide tentang topik khusus
yang akan kita kembangkan, disandingkan dengan penelitian yang menjadi unggulan
pada program pascasarjana tempat kita studi. Untuk itu diperlukan komunikasi
yang efektit dan intensif dengan para pengajar dan dosen pembimbing baik di
perkuliahan maupun secara informal di lain tempat.
Kita
juga dapat melakukan studi literatur untuk melihat perkembangan topik apa yang
telah diteliti dan dipublikasikan. Ketika kita dan dosen pembimbing telah
secara bersama sama setuju untuk bekerja bersama, langkah kita selanjutnya
adalah menulis proposal tentang pekerjaan yang akan kita lakukan. Satu proposal
yang telah disetujui menjadi prasyarat bagi sebuah penelitian dalam penyusunan tesis
untuk mencapai gelar pascasarjana, misalnya pada program pascasarjan (Master)
bidang Ilmu Lingkungan.
Disarikan
dari Hood Colledge Graduate School, 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar