Bagian terakhir tulisan ini mengupas
lima anggota GRK yang sebagian besar sangat penting dalam berbagai proses
industri. Beberapa negara yang menyadari potensi bahaya senyawa-senyawa berikut
telah melakukan tindakan nyata pembatasan dan bahkan pelarangan produksi dan
peredaran senyawa ini.
So, what’s next ... lets cekidot!
6)
HFC 134 a/CFC (CF3CH2F). Senyawa yang berperan dalam
pemanasan global lebih dikenal sebagai golongan CFC/freon yang merupakan
komponen utama mesin pendingin. HFC 23 dengan durasi hidup selama 13,8 tahun
merupakan senyawa sangat berbahaya karena 1.300 kali lebih berbahaya dari
karbon dioksida. Sebelum revolusi industri tidak ditemukan senyawa ini di
atmosfer, akan tetapi hampir 200 tahun kemudian konsentrasi HFC 134 a di udara
telah mencapai 0,0000075 ppm.
7)
HFC 152 a/CFC (CH3CHF2). Senyawa ini merupakan golongan
bahan pendingin/freon/ CFC yang banyak digunakan dalam berbagai proses
industri. HFC 152 mempunyai durasi hidup selama 1,4 tahun dengan potensi bahaya
120 kali lebih besar dari karbon dioksida. Sayangnya ketidakstabilan senyawa
ini punya peran besar terhadap bocornya lapisan ozon, karena di atmosfer atom
fluor akan membentuk radikal bebas akibat sinar ultraviolet dan bereaksi dengan
atom ozon (O3). Saat ini konsentasi senyawa ini diatmosfer adalah
0,0000005 ppm.
8)
Perflurometana (CF4). Perflurometana merupakan senyawa yang
sangat stabil dengan durasi umur lebih dari 50.000 tahun, ikatan simetris dari
empat atom fluor pada atom pusat karbon bertanggung jawab pada kondisi ini.
Senyawa ini banyak digunakan dalam pengolahan Alumunium membentuk kriolit
ataupun bauksit (NaAlF6). Potensi bahaya senyawa ini terhadap
pemanasan global sebesar 5.700 kali dari karbon dioksida. Selama era revolusi
industri telah melipat-gandakan konsentrasi perfluorometana dari 0,0004 ppm
pada abad 18 menjadi 0,0008 ppm pada akhir abad 20 (1998).
9)
Perfluroetana (CF3CF3).
Bersama
perfluorometana, senyawa ini digunakan dalam proses pengolahan alumunium yang
merupakan logam sangat berharga dalam era industrialisasi. Senyawa ini relatif
stabil dengan durasi umur diperkirakan selama 10.000 tahun, dalam arti senyawa
yang teremisikan hari ini akan terus punya peran terhadap pemanasan global
melampaui rentang sejarah umat manusia. Perfluroetana mempunyai potensi gas
rumah kaca sebesar 11.900 kali dari karbon diaoksida. Sebelum era revolusi
indutri tidak dikenal senyawa ini di atmosfer, selang beberapa abad kemudian
konsentrasi perfluoroetana diatmosfer telah mencapai 0,000003 ppm.
10) Sulfur heksafluorida (SF6). Jenis gas terakhir yang turut berperan dalam prose
terjadinya pemanasan global akibat gas rumah kaca adalah senyawa sulfur heksa
fluorida. Senyawa ini banyak dipergunakan dalam proses yang membutuhkan larutan
dielektrik (tidak menghantarkan arus listrik). Kesatabilan senyawa ini di
atmosfer tergambar dari durasi usia gas yang mencapai 3.200 tahun dengan
potensi 22.200 kali lebih berbahaya dari karbon dioksida. Saat ini konsentrasi
gas ini di atmosefer mencapai 0,0000042 ppm yang terbentuk selama era industrialisasi
(end of series).
Content adopted from The United Nations
Tidak ada komentar:
Posting Komentar