Akan tetapi perubahan iklim juga membawa peluang yang sama besar dalam hal konservasi keanekaragaman hayati, utamanya bagi kawasan atau ekosistem yang berada dalam keadaan sehat dan seimbang. Peluang ini muncul terkait dengan potensi kawasan tersebut sebagai episentrum/pusat segala gerakan dalam melawan perubahan iklim global. Melalui penyerapan dan peyimpanan karbon yang terjadi pada kawasan lindung baik di daratan dan lautan -seperti hutan, rawa, lahan gambut, terumbu karang- keanekaragaman hayati berperan dalam upaya mitigasi perubahan iklim, melalui penyimpanan karbon dioksida. Penyimpanan karbon ini kedepan juga akan semakin bernilai uang dengan berkembangnya mekanisme perdagangan karbon.
Keanekaragaman hayati juga membantu manusia melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim melalui mekanisme jasa ekosistem yang dihasilkan berbagai jenis kawasan lindung. Beberapa servis yang kita peroleh diantaranya : pemurnian sumber air alam; menjaga cadangan protein (dari ikan dan berbagai hewan di dalamnya); sumber pangan dan tak kalah penting adalah fungsi kawasan lindung dengan kekayaan keanekaragaman hayati sebagai cadangan potensi obat-obat tradisional.
Jasa ekosistem tersebut juga termasuk perlindungan kawasan pesisir dari ancaman abarasi pantai dan erosi/banjir rob akibat kenaikan permukaan laut dengan adanya hutan magrove yang sehat dikawasan tersebut. Hutan magrove sebagai sebuah kawasan lindung juga berperan dalam meredam badai yang semakin intens terjadi dalam iklim global yang semakin berubah.
Sepanjang sejarah umat manusia, alam telah memberikan segala yang mereka punya, memberi kecukupan makan, merawat dan melindungi kehidupan manusia. Akan tetapi saat ini kondisi yang ada sudah berbalik arah. Kita perlu memberikan perlindungan, perawatan dan kecukupan kebutuhan kepada alam untuk mendapatkan jaminan kesehatan dan harapan masa depan sampai generasi mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar