Hongkong memiliki timbulan sampah yang sangat masif. Setiap
tahun jutaan ton sampah padat perkotaan di kirim ke tiga lanfill yang ada di
luar kota. Pada tahun 2004 paling tidak
5,7 juta ton sampah dihasilkan oleh penduduk diseantero penjuru hongkong. Dari
angka tersebut, 40% (2,2 juta ton) diantaranya telah berhasil di recovery
menjadi energi dan material lain yang berharga.
Akan tetapi saat ini, kondisi lanfill yang ada sudah pada
kondisi hampir jenuh. Tanpa usaha pembatasan timbulan dan pengurangan jumlah
sampah yang di kirim ke lanfills, diperkirakan hanya perlu waktu 6 sampai 10
tahun untuk penuh jika. Dengan hampir separuh sampah telah terdaur
ulang/recovery, besarnya laju timbulan sampah tidak sebanding dengan lahan
lanfill yang tersedia.
Menghadapi masalah yang ada, Pemerintah Hongkong menghadapi
pertanyaan besar, apa yang bisa dilakukan kemudian? Hongkong kemudian mengembangkan
manajemen sampah secara holistik/terpadu sebagai salah satu jalan keluar.
Kerangka kerja kebijakan ini dirancang melalui beberapa rangkaian strategii
yang dilaksanakan sacara komprehensif. Untuk menanggulangi permasalahan sampah
yang ada, beberapa target yang telah ditetapkan Pemerintah Hongkong adalah :
- Untuk mengurangi jumlah sampah padat perkotaan yang ditimbulkan di Hongkong sebesar 1% mulai tahun 2014
- Untuk meningkatkan keseluruhan tingkat recovery sampah padat perkotaan sebesar 45% pada 2009 dan 50% pada 2014
- Untuk membatasi total sampah padat perkotaan yang dibuang ke lanfill menjadi 25% lebih sedikit pada tahun 2014.
Pemerintah Hongkong menyadari bahwa strategi komprehensif yang
telah dirancang tidak akan berjalan secara sempurnya tanpa adanya keterlibatan
dan peran serta sektor publik dan swasta. Peran khalayak luas diperlukan dalam
medukung kerangka kerja kebijakan yang telah ditetapkan. Salah satu wujud peran
serta yang diperlukan adalah pencapaian target 80% recovery dari sampah
domestik pada tahun 2010 … (to be
continued, maybe)
www.maszoom.blogspot.com
adapted from Hongkong
Environment Protection Department, Annual Report
Tidak ada komentar:
Posting Komentar