aia tajun, salah satu sumber daya air (private_doc) |
Pembangunan berkelanjutan menuntut pemanfaatan
sumber daya air secara lestari. Demi menunjang tiga pilar pembangunan
berkelanjutan (ekonomi, sosial,
lingkungan hidup) secara seimbang, pengelolaan kualitas air harus
memperhatikan pelestarian dan pengendalian pencemaran air. Air sebagai komponen
sumber daya alam yang sangat penting harus dipergunakan untuk sebesar-besarnya
bagi kemakmuran rakyat. Hal ini berarti bahwa penggunaan air untuk berbagai
manfaat dan kepentingan harus dilakukan secara bijaksana dengan memperhitungkan
kepentingan generasi masa kini dan masa depan.
Guna menunjang pembangunan yang berkelanjutan sumber
daya air perlu dikelola agar tersedia dalam jumlah yang aman (kontunitas), baik
kuantitas maupun kualitasnya. Tigas sifat kebutuhan air ini akan bermanfaat
bagi kehidupan dan perikehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya agar tetap
berfungsi secara ekologis. Air yang kualitasnya buruk akan mengakibatkan
kondisi lingkungan hidup menjadi buruk sehingga akan mempengaruhi kondisi
kesehatan dan keselamatan manusia serta kehidupan makhluk hidup lainnya.
Penurunan kualitas air akan menurunkan dayaguna, hasil guna, produktivitas, daya
dukung dan daya tampung sumber daya air yang pada akhirnya akan menurunkan
kekayaan sumber daya alam (natural
resources depletion).
Berdasarkan
definisinya, pencemaran air yang diindikasikan dengan turunnya kualitas air
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai
dengan peruntukannya. Yang dimaksud dengan tingkat tertentu tersebut di atas adalah
baku mutu air yang ditetapkan dan berfungsi sebagai tolok ukur untuk menentukan
telah terjadinya pencemaran air, juga merupakan arahan tentang tingkat kualitas
air yang akan dicapai atau dipertahankan oleh setiap program kerja pengendalian
pencemaran air. Penetapan baku mutu air selain didasarkan pada peruntukan (designated beneficial water uses), juga
didasarkan pada kondisi nyata kualitas air yang mungkin berada antara satu
daerah dengan daerah lainnya.
Dampak negatif pencemaran air mempunyai nilai
(biaya) ekonomik yang tidak sedikit, di samping nilai ekologis, sosial dan budaya.
Upaya pemulihan kondisi air yang cemar, bagaimanapun akan memerlukan biaya yang
mungkin lebih besar bila dibandingkan dengan nilai kemanfaatan finansial dari
kegiatan yang menyebabkan pencemarannya. Demikian pula bila kondisi air yang
cemar dibiarkan (tanpa upaya pemulihan) juga mengandung ongkos, mengingat air
yang cemar akan menimbulkan biaya untuk menanggulangi akibat dan atau dampak
negatif yang ditimbulkan oleh air yang cemar.
tanks to kemenlh
for the whole adapted contents
Tidak ada komentar:
Posting Komentar