green economy illustrated from web |
Tidak
ada satu sektor lain yang menyentuh begitu banya aspek penting dalam
pengembangan ekonomi hiaju layaknya budidaya pertaian (agrikultur). Sektor
penting ini mewakili sebagian besar pendapatan bagi mayoritas penduduk dunia.
Budidaya pertanian menyediakan sebagian besar bahan pangan yang kita konsumsi
dengan penggunaan lahan hampir 40 persen dari seluruh lahan pertanian di dunia.
Dengan penggunaaan hampir 70 persen air tawar dipermukaan bumi, budidaya
pertanian menyediakan berbagai keperluan masyarakat akan barang dan jasa, dan
juga jasa ekosistem tentunya.
Berseberangan
dengan berbagai manfaat yang diperoleh, budidaya pertanian menghasilkan begitu
banyak emisi gas rumah kaca, terbesar kedua setelah sektor energi. Selain itu,
budidaya pertanian konvensional juga menjadi sumber utama polusi diberbagai
jenis perairan. Menjadi sedemikian penting peran budidaya pertanian untuk
menjadi lokomotif perubahan/transformasi menuju ekonomi yang lebih hijau.
Pertanian organik diberbagai belahan dunia telah mempunyai peran
yang sangat nyata dan menjadi semacam katalis dalam pelaksanaan roda ekonomi
yang lebih hijau. Transformasi ekonomi melalui revitalisasi lahan dan produk
bahan pangan mampu menciptakan lapangan pekerjaan dengan hasil yang lebih baik.
Pertanian organik terbukti mampu meningkatkan pendapatan dan ketahanan pangan
masyarakat pedesaan, menciptakan peluang bisnis baru bagi para investor, dan
menambah kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian nasional, melalui
pengurangan biaya impor bahan dan peralatan (input) pertanian, memicu ekspor
produk organik dan menekan biaya sosial yang mungkin terjadi akibat dampak
negatif penggunaan bahan kimia dan pestisida dalm industri agro.
Industri agro konvensional menghasilkan produktifitas hasil per
hektar yang tinggi dengan penggunaan masukan luar seperti bahan bakar fosil,
pupuk buatan dan pestisida. Masukan luar tersebut dipercaya membawa efek lain
seperti emisi gas rumah kaca, degradasi lahan, erosi dan penurunan kualitas
sumber daya alam. Efek tersebut mengurangi kemampuan dan daya tahan alam
terhadap kemungkinan penyebaran hama pada tanaman, penurunan kualitas hidup dan
kesehatan (disebabkan oleh pestisida dan zat kimia lain), kehilangan kekayaan
keanekaragaman hayati, ekosistem dan jasa ekosistem, kontaminasi sumber daya
air, peningkatan biaya terkait perubahan iklim.
Di lain pihak, pertanian organik menawarkan berbagai peluang bagi
setiap kawasan untuk menjaga dan mengembangkan cadangan sumber daya alam dengan
cara mengurangi emisi, menciptakan penyimpanan karbon, menjaga kandungan
organik tanah dan meningkatkan kekayaan keanekaragaman hayati. Dalam sebuah
studi yang dilaksankan badan PBB yang membidangi masalah lingkungan (UNEP), beragam
nilai dari benefit publik dan jasa dari produksi organik dipekirakan mencapai
hampir 40 dolar per hektar per tahun untuk pencadangan karbon. Selain itu,
nilai jasa keanekaragaman hayati per hekta pertahun diperkirakan mencapai 30
dolar. Selain itu, dengan menghindari penggunaan masukan asing seperti pupuk
buatan dan pestisida, pertanian organik lebih hemat sampai dengan 200 dolar per
hektar per tahun dibanding dengan produksi pertanian konvensional. Secara keseluruhan,
pertanian organik membawa keuntungan lingkungan sampi dengan 270 dolar per
hektar per tahun dengan tambahan peningkatan nilai penggunaan lahan,
peningkatan keberlanjutan dan pengelolaan lahan yang lebih baik. Sebuah angka
yang tak sedikit ... andai jutaan hektar lahan yang ada bisa dikonversi menjadi
organik agrikultur.
referensi : UNEP, Green Economy, 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar