Ilustrasi |
Pandangan lain yang sebenarnya lebih dulu berkembang dalam ilmu
lingkungan adalah madzab Shallow Ecology.
Pandangan ini mendasarkan pemikirannya pada konsep “Nature for Humanity”, suatu bentuk
konsep dominasi manusia terhadap alam (anthropocentrism). Dalam pandangan ini keberadaan alam adalah
untuk melayani manusia (resourcism). Sebagai
gambaran mudah dalam pandangan ini adalah model Input – Ouput dalam
hubungan antar manusia dan alam. Pandangan Shallow
Ecology memiliki kecenderungan
mengabaikan batas kapasitas alam dan nilai alam sesungguhnya. Hal
berikutnya yang terjadi adalah terjadinya degradasi lingkungan dan deplesi Sumber Daya Alam.
Secara umum konsep, pola pemikiran dan madzab Shallow Ecology banyak dianut oleh mereka yang mengaku sebagai
kapitalis atau liberalis. Dalam pandangan ini kekuatan modal menjadi faktor
utama meningkatkan kesejahteraan umat manusia melalui pemenuhan berbagai
kebutuhannya. Kata kata magis
“Pembangunan” menjadi semacam obat
penenang sekaligus obat kuat bagi terjadinya penurunan kualitas lingkungan
hidup. Namun ada sisi positif dari konsep pemikiran ini, salah
satunya memasukan kebutuhan dasar manusia,
kemiskinan dan keadilan ke dalam sistem pengelolaan lingkungan .
Nahh ... dimanakah posisi kita,
dalam, dangkal atau diantaranya. Kita kembalikan kepada jiwa dan hati kita
dalam memandang lingkungan terkait hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan
manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar