Beberapa waktu lalu kita dikejutkan dengan kabar tewasnya ratusan orang akibat menenggak minuman keras oplosan yang terjadi di India. Kabar seruapa juga pernah terjadi beberapa tahun silam di beberapa tempat di pelosok nusantara, salah satunya di sumatera barat.
Kejadian tersebut hanya sekedar contoh dari mahamara bahaya yang ditimbulkan akibat konsumsi alkohol.Kejadian ini laksana gunung es, masih banyak mungkin yang tidak dilaporkan ke pihak berwajib akibat ketakutan bersentuhan dengan hukum.
Keracunan alkhol ditandai dengan sakit perut, muntah, pingsan sampai dengan kematian. Salah satu komponen yang mematikan dari alkohol adalah metil alkohol atau lebih dikenal sebagai metanol. Sebenarnya metanol dalam industri digunakan sebagai rekaton, pelarut, zat anti beku maupun mahan bakar. Metanol bersama amonium nitrat banyak ditambahkan dalam minuman keras oplosan untuk menambah rasa manis.
Lalu mengapa bahan yang sangat berbahaya tersebut masih saja ditambahkan dalam minuman? jawabannya hanya satu yaitu adanya ketimpangan suplai and demand dalam dalam bisnis ini. Pajak serta cukai yang tinggi pada minuman beralkohol yang dijual secara legal seakan menjadi pupuk penyubur bagi tumbuhnya minuman oplosan skala rumahan yang di jual secara tertutup berdasar informasi dari mulut kemulut. Minuman oplosan ini memenuhi kebutuhan akan alkohol murah yang menyasar kepada komsumen miskin yang dijual melalui pasar gelap.
Rendahnya kontrol mutu menjadikan alkohol jenis ini sedemikian berbahaya.Kesalahan sedikit saja pada proses destilasi akan menyebabkan terbentuknya metanol yang sangat beracun. Metanol bersama amonium nitrat sengaja ditambahkan dalam minuman untuk memperkuat rasa. Sayangnya hal ini dilakukan secara serampangan yang berujung pada mala petaka.(*_*)
www.maszoom.blogspot.com adaptasi dari www.bbc.co.uk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar