8.22.2011

Managemen Bencana Melalui Mitigasi dan Adaptasi

Wilayah Indonesia termasuk daerah rawan terjadi bencana alam geologi karena posisinya yang terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik dunia. Pertemuan tiga lempeng tersebut adalah Lempeng Indo-Australia di selatan, Lempeng Eurasia di baian barat dan Lempeng Pasifik di bagian timur. Tumbukan antara Lempeng Indo Australia dengan Lempeng Eurasia terjadi disepanjang Pulau Sumatra, Jawa, Bali dan Flores dengan kecepatan 7 cm pertahun. Sementara itu tumbukan antara Lempeng Pasifik dengan Lempeng Indo-Australia menjacapi 11 cm per tahun. Potensi bencana geologi yang sedemikian besar sangat mungkin bertambah dengan adanya campur tangan manusia yang tidak bertanggung-jawab sehingga mempengaruhi keseimbangan alam.
Dalam upaya adaptasi dan mitigasi bencana perlu dibangun kesadaran masyarakat secara luas akan potensi bencana yang ada dengan pemerintah sebagai katalisator dan fasilitator. Informasi tentang tingkat kerawanan dan potensi bencana di masing masing daerah sangat perlu dan mendesak untuk disebar luaskan kepada khalayak. Informasi tersebut juga mencakup hal apa saja yang harus dilakukan dan yang harus tidak dilakukan (do’s and don’t) dalam menghadapi berbagai bentuk bencana.


Manajemen bencana merupakan suatu siklus yang berkelanjutan (sustainable) dan aktivitasnya tidak bergantung kepada sedang terjadi atau tidaknya suatu bencana. Secara definisi menurut sumber dari Universitay of Winconsin Amerika Serikat, management bencana diartikan sebagai serangkaian kegiatan sebelum, selama dan sesudah terjadi bencana yang didesain untuk mengontrol situasi bencana dan keadaan darurat untuk mengembangkan kerangka bantuan bagi orang yang beresiko terkena bencana sehingga mampu menghindari dan mengatasi dampak bencana tersebut.
Alur kegiatan manajement bencana terbagi kedalam tiga langkah yang saling terkait. Langkah penting pertama adalah kegiatan pra bencana yang meliputi kegiatan pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, adaptasi dan peringatan dini (early warning). Langkah kedua adalah saat terjadi bencana yang meliputi kegiatan tanggap darurat, evakuasi dan penyelamatan (search and rescue). Penting untuk memposisikan masyarakat yang terkena bencana sebagai subyek dalam fase ini. Fase terakhir dalam management bencana adalah kegiatan pasca bencana yang meliputi kegiatan recovery, rehabilitasi dan rekonstruksi. (maszoom.blogspot.com dari berbagai sumber)

Kepemimpinan Berbasis Kepala

Di pagi hari..
Ketika kita terbangun dari lelapnya tidur
Ada bagian badan kita yang paling awal beranjak dari empuknya kasur


Disiang hari ...
Disaat mata, telinga, kaki, tangan dan semua anggota badan sibuk bekerja
Dia mampu kendalikan semua
Mata tidak bisa menjadi kaki pun tangan tidak bisa dipaksa menjadi telinga

Dimalam hari ...
Manakala seluruh anggota badan terasa letih
Kaki terasa kaku, mata terasa sendu tibalah masa kembali keperaduan
Dia dengan setia menjadi bagian badan terkhir yang tersungkur di empuknya kasur

Dialah kepala yang kita punya





# anonim
Sarilamak, Juli 2011

8.19.2011

Brain-eating Amoeba Terrorizes America

Reports of a brain-eating amoeba are on the rise in the country, and it’s already taken a toll on three Americans so far this summer.


So far a 16-year-old Florida girl and a 9-year-old boy from Virginia have succumbed to the Naegleria fowleri parasite in the month of August alone. Health officials say that the amoeba can be found in regular freshwater lakes, ponds and rivers, but once the little bugger gets in your system, the results can be grave.

Despite being identified 50 years ago, scientists are still unsure of how to combat the amoeba or why it can kill some and not harm others.

"It's very difficult to treat. Most people die from it," Dr. Raoult Ratard, Louisiana's state epidemiologist, tells The Associated Press.

Dr. Michael Edmond, epidemiologist for VCU Medical Center and chief of infectious diseases, tells the Richmond Times Dispatch that he would never swim in a pond, fearing the bug.

In the case of Courtney Nash of Florida, authorities say she brought the bug into her body after swimming in a local river. Symptoms then developed within a week. Christian Strickland of Virginia passed away from amoebic meningoencephalitis after attending a fishing camp.

The Centers for Disease Control and Prevention say that amoeba enters through the nasal passages, migrates to the olfactory nerves and from there makes its mission “invading the brain.”

The CDC adds that the amoeba isn’t all too common and that deaths aren’t necessarily on the rise. With an average of around three reported deaths last year, however, two in the month of August alone signal an unusual death toll caused by the parasite. Four people passed away from complications caused by the parasite in 2010.

Those that welcome the amoeba into their body often contract meningitis as a result, which leads victims to suffer symptoms including fever, nausea, stiff neck and headache.

Since the amoeba was identified in the early 1960s, the CDC says that the US has seen around 120 cases, almost all resulting in death.

So far three people have been killed this year by the amoeba. A 20-year-old Louisiana man contracted the parasite earlier this summer through contact with regular drinking water in his home. In that case, an unnamed man used a popular household neti pot device to rinse out his sinuses with tap water and contracted the bug that way. (as www.rt.com said so)

8.18.2011

Russia shows off Sukhoi T-50 stealth fighter

Russia has demonstrated its first stealth fighter, designed as a cheaper alternative to the US F-22 Raptor.


The Sukhoi T-50, jointly developed with India, flew publicly for the first time at the MAKS 2011 air show near Moscow.

The supersonic T-50 aims to match the latest US design, handling manoeuvres that are impossible to older aircraft.

Russia plans to make up to 1,000 of the jets over coming decades, with India expected to buy up to 200. However, full production is not due before 2015.

Mikhail Pogosyan, president of the Russian state-run United Aircraft Corporation which is developing the craft, said: "The T-50 jet will provide the backbone not only of the Russian air force but also that of India."

The Russian Air Force was expected to buy up to 200 of the craft, which is intended to replace the SU-27 fighter, he said.

India, Russia's biggest arms client, agreed to develop the project in tandem with Moscow during a December 2010 visit to New Delhi by President Dmitry Medvedev.
Technical problems

Originally scheduled for 2007, the T-50's maiden flight was repeatedly postponed because of technical problems.

It was eventually tested in secret for the first time in January last year.

Sukhoi says the T-50s features will include all-weather capability, ability to use a take-off strip of just 300 to 400 metres (yards), capacity for sustained supersonic flight through repeated in-flight refuelling, and ability to attack air and ground targets simultaneously.

However, some analysts have previously denied the jet represents a great leap forward.

Russia's state media reported last year that up to $10bn (£6bn) was being poured into the jet's development but that the fighter would cost no more than $100 million, the AFP news agency said.

The US Raptor - whose prototype was revealed more than 20 years ago - sells at $140 million per plane, it added.

taken from www.bbc.uk

8.11.2011

Aplikasi Facebook Messenger Laris Diunduh

Jakarta - Kurang dari 48 jam setelah resmi dirilis, aplikasi messaging Facebook atau Facebook Messenger langsung laris diunduh. Di iTunes Store, aplikasi ini langsung melesat di posisi teratas chart aplikasi gratis.


Aplikasi yang diluncurkan untuk iPhone dan ponsel Android ini memungkinkan pengguna mengontak banyak orang dalam waktu bersamaan. Group message ini bisa dikirim ke teman Facebook maupun daftar kontak telepon secara serempak.

Dikutip detikINET dari Relaxnews, Kamis (11/8/2011), aplikasi ini juga mengupdate pesan secara real time serta memiliki kemampuan berbagi foto dan tagging lokasi.

Facebook Messenger dirilis terpisah dari aplikasi Facebook yang telah ada. Satu hari setelah dirilis pada 9 Agustus 2011, Facebook Messenger langsung menjadi aplikasi gratis terlaris diunduh di iTunes Store. Aplikasi ini telah dirating sebanyak 939 kali--rata-rata rating tiga hingga empat setengah bintang--dan komentar positif dari pengguna.

Di Android Market, aplikasi ini belum merajai deretan aplikasi gratis terlaris diunduh. Namun antusiasme pengguna perangkat Android tidak kalah dengan pengguna iPhone. Facebook Messenger tercatat sudah diinstal 500 ribu hingga satu juta kali dan dirating 838 kali.(detik)

8.09.2011

London riots: Croydon 'is a war zone'

8 August 2011 Last updated at 20:25 GMT



Riot police have again been deployed to the streets of London as violence broke out for a third day running.

Aerial footage shows what is believed to be a large furniture store on a street corner in Croydon completely ablaze.

Alan McCabe, manager of a pub in Croydon, said the area is "an absolute war zone".
(www.bbc.co.id)

8.08.2011

Yang luput dari perhatian, singkongpun ternyata harus diimpor!

akarta - Meskipun singkong merupakan makanan ciri khas RI, rupanya negeri tercinta kita ini masih melakukan impor singkong dari negara Italia dan Cina. Padahal, singkong merupakan makanan pokok ketiga di Indonesia setelah beras dan jagung.


Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip detikFinance Minggu (7/8/2011), Indonesia mengimpor ubi kayu dengan total 4,73 ton dengan nilai US$ 21,9 ribu dari Januari hingga Juni 2011. Negara Italia merupakan negara dengan nilai terbesar yaitu US$ 20,64 ribu dengan berat 1,78 ton. Sedangkan Cina merupakan negara penyuplai ubi kayu impor terbesar yaitu 2,96 ton dengan nilai US$ 1.273.

Selain itu, meskipun memiliki Pulau Garam, Indonesia rupanya masih impor garam dari negara Kangguru. Impor garam dari Australia dari Januari hingga Juni 2011 mencapai 1,04 juta ton dengan nilai USD 53,7 juta.

Impor garam juga dilakukan dengan India yaitu sebesar 741,12 ribu ton dengan nilai US 39,84 juta. Ada juga dari Singapura, Selandia Baru, Jerman sehingga total impor garam sampai Juni 2011 mencapai 1,8 juta ton dengan nilai US$ 95,42 juta.

Indonesia juga mengimpor daging ayam dari Malaysia. Sepanjang semester I tahun 2011 ini, impor daging ayam mencapai 9 ton dengan nilai US$ 29,24 ribu.

Indonesia juga mengimpor teh sebanyak 6,54 ribu ton dengan nilai US$ 11 juta selama 6 bulan pada tahun ini. Negara pengimpor teh terbesar adalah Vietnam, yaitu 3,24 ribu ton dengan nilai US$ 3,68 juta. Kemudian Kenya, sebanyak 1,07 ribu ton teh diimpor dengan nilai US$ 3,32 juta, dan dari negara Argentina, India, Cina, dan lain-lain.

Sedangkan impor cabe segar-dingin, terbesar dilakukan dari negara Vietnam sebanyak 65 ton dengan nilai US$ 51,320 ribu dan India sebesar 50 ton dengan nilai US$ 34 ribu. Total sepanjang Juni, impor cabe sebanyakk 117,673 ribu dengan nilai US$ 93,548 ribu. Sepanjang semester I, impor cabe mencapai 6,794 ribu ton dengan nilai US$ 6,192 juta.

Impor bawang putih terbesar berasal dari Cina sebesar 47 ribu ton dengan nilai US$ 33,168 juta dan Taiwan sebesar 270 ton dengan nilai US$ 177 ribu. Dengan total impor bulan Juni 2011 sebesar 47,403 ribu ton dengan nilai US$ 33,471 juta. Sedangkan pada semester I tahun 2011, total impor bawang putih sebesar 178,9 ribu ton dengan nilai US$ 132,77 juta.

Sementara bawang merah, impor terbesar dari negara India dengan nilai US$ 3,575 juta untuk 8,87 ribu ton, kemudian Thailand dengan nilai US$ 3,187 juta untuk 5,961 ribu ton, dan Philipina sebesar 2,996 ribu ton dengan nilai US$ 1,4 juta. Total sepanjang Juni 2011, sebanyak 18,918 ribu ton dengan nilai US$ 8,76 juta. Sementara untuk semester I tahun 2011, impor bawang sudah mencapai 141,795 ribu ton dengan nilai US$ 67,611 juta.

Selain komoditas tersebut, Indonesia juga mengimpor beras, jagung, kedelai, biji gandum dan Meslin, tepung terigu, gula pasir, gula tebu, daging sejenis lembu, mentega, minyak goreng, susu, telur unggas, kelapa, kelapa sawit, lada, kopi, cengkeh, kakao,cabe kering, tembakau dengan total 11,33 juta ton dengan nilai US$ 5,36 miliar sepanjang semester I tahun 2011.Ramdhania El Hida - detikFinance
(nia/dru)

8.04.2011

Australia bomb scare: Madeleine Pulver device 'was simply a hoax'

Australian police say a device attached to a teenager that took 10 hours to remove was part of an elaborate hoax.


Madeleine Pulver, 18, was at home in Sydney when an intruder apparently entered and placed a suspected explosive device round her neck.

Police said the intruder left behind a note that could provide leads for their investigation.

They are reportedly looking into the possibility that the hoax was part of an extortion attempt.

"A very, very elaborate hoax as it turned out," was how New South Wales Police Assistant Commissioner Mark Murdoch put it to journalists.

"But it was made and certainly gave the appearance of a legitimate improvised explosive device. We had to treat it seriously until we could prove otherwise and that's exactly what we did and that's why it took so long."

The device was attached "by a chain or something similar," he said.

"The offender went to a lot of trouble for a particular reason, but what that reason was, police are still working to determine," Mr Murdoch added.

"There were some instructions left by the offender at the scene last afternoon and those instructions will provide us with further lines for inquiry," he told ABC radio.

Police have said the intruder had had previous contact with Ms Pulver.

They said the 10-hour process to remove the device on Wednesday was a delicate and painstaking operation, and that they had sought the help of British bomb-disposal experts.

During the operation, emergency crews evacuated nearby houses in Mosman, one of Sydney's wealthiest suburbs on the city's lower north shore.

Several streets were cordoned off, and ambulances and fire crews rushed to the area.

Ms Pulver was taken to a hospital for checks before being released on Thursday.(www.bbc.co.uk)

8.03.2011

Gunung Marapi Meletus, Sudah 8 Kali Semburkan Abu

VIVAnews - Gunung Marapi di Sumatera Barat, sejak pagi tadi meletus dan mengeluarkan debu vulkanik yang menjangkau radius puluhan kilometer. Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Sumbar mencatat, delapan kali debu vulkanik meluncur dari puncak Marapi.


“Dari tadi pagi, sudah delapan kali Marapi menyemburkan abu vulkanik,” ujar Manajer Pusdalops Sumbar, Ade Edward pada VIVAnews.com, Rabu, 3 Agustus 2011.

Sejauh ini, status gunung tersebut masih dinyatakan waspada dan bersiap untuk menjadi siaga. “Penetapan status ini masih menunggu kepastian dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung,” kata Ade. Sejauh ini, belum ada imbauan bagi warga yang berada di kaki Gunung Marapi untuk menjauh.

“Karena ini letupan abu, kami minta warga untuk menggunakan masker,” katanya. Sejauh ini, BPBD Sumbar mengimbau petugas penanggulangan bencana untuk siaga menghadapi kemungkinan terburuk dari letusan Gunung Marapi.

Menurut kesaksian Dafrizal Sutan Maraja, hingga siang ini hujan abu masih mengguyur daerah Air Angek, Koto Baru, yang terletak di kaki gunung Marapi. Ketebalan abu yang menutupi tanaman dan tanah di sekitar kaki gunung tersebut telah mencapai ketinggian 1 cm. “Masih hujan abu, petani yang berladang di pinggang gunung sudah turun,” kata Dafrizal.

Gunung dengan ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut ini tercatat telah meletus puluhan kali. Wikipedia mencatat, tak kurang 50 letusan terjadi sejak abad 18 lalu. Pada 1979 lalu, Gunung Marapi meletus hebat yang merusak lima daerah di kaki guung tersebut.

Laporan Eri Naldi | Padang
• VIVAnews