1.09.2013

Mengapa Keanekaragaman Hayati Sangat Penting? (Bagian 2, Biodiversity-the series)




Keaneka-ragaman hayati berperan penting dalam mendukung berbagai bentuk hidup dan kehidupan. Hal ini terjadi melalui pembagian peran dan kemampuan dalam memberikan layanan terhadap komponen yang lain. 

Arti penting keaneka-ragaman hayati juga menyangkut kelangsungan spesies manuasia di muka Bumi. Potensi keaneka-ragaman hayati berperan dalam hal:

  • Sebagai sumber bahan panen termasuk didalamnya makanan, obat-obatan dan material bangunan. 
  •  Berperan penting dalam mengatur berbagai proses alam dan pendukung sistem kehidupan di muka Bumi, sebagai contoh keaneka-ragaman hayati berperan dalam proses daur karbon, pembentukan tanah maupun pemurnian air. 
  •  Secara esensial keaneka-ragaman hayati berperan dalam hal pengembangan dan  pemanfaatan berbagai tanaman budidaya yang bernilai secara komersial, sebagai agen biologi dalam kontrol hama maupun penyakit. 
  •  Hal lain dari keanekaragaman hayati adalah aspek pengayaan akan nilai religius, spiritual dan tata nilai yang baik, sebagai contoh konsep produk halal bagi orang muslim, jenis binatang tertentu yang dianggap suci bagi agama tertentu.

Sedemikian besar peran keanekaragaman hayati, lebih dari segala aspek yang lain. Dari sini bisa kita tarik benang merah bahwa keaneka-ragaman hayati menjadi dasar dari evolusi dan adaptasi manusia dari pengaruh perubahan lingkungan. Keaneka-ragaman hayati menjadi hal yang sangat esensial bagi awal peradaban manusia dalam hal survival dan mempertahankan generasi.

Meskipun demikian, dalam kenyataannya aspek keaneka-ragaman hayati masih dianggap rendah dan remeh utamanya bagi para pembuat kebijakan.  Segala keuntungan baik ekonomi maupun sosial dari pemanfaatan potensi keaneka-ragaman hayati secara nyata belum kita sadari. 

Padahal kalau kita mau membuka mata, segala potensi tersebut akan bisa kita raup dalam bentuk keuntungan yang bernilai ekonomi. Nilai ekonomi dari keanekaragaman hayati ddalam hal ini misalnya pemanfaatan tanaman unggul, ekoturisme sampai dengan substitusi suatu infrastruktur dengan keaneka-ragaman hayati (hutan magrove menjadi opsi prioritas yang lebih terjangkau dari pada pembangunan bukit pasir atau pemecah ombak yang relatif mahal untuk menaggulangi banjir atau abrasi pantai).

Beragam nilai sosial juga terkandung dalam kekayaan potensi keaneka-ragaman hayati. Potensi tersebut diantaranya mampu untuk menciptakan lapangan kerja, menciptakan hdup yang lebih sehat dan berkualitas serta adanya jaminan keamanan sosial. 

Dalam suatu budaya dan peradaban  tertentu, keaneka-ragaman hayati mempunyai nilai intrinsik tertentu yang berperan dalam tata nilai secara tradisional. Dalam kasus ini nilai yang ada harus menjadi perhatian dalam setiap langkah pembangunan melalui akomodasi dalam penyusunan amdal.

 Sebagai contoh bisa diberikan disini bagaimana Sapi diperlakukan layaknya dewa dalam keseharian masyarakat India. Hal yang sama terjadi pada Kerbau yang hidup dalam masyarakat Toraja, di Sulawasi Selatan. Keberadaanya melambangkan status sosial seseorang dalam masyarakat.

(www.maszoom.blogspot.com adapted from iaia)

Tidak ada komentar: