4.26.2013

Bagaimana Keanekaragaman Hayati Berpengaruh Dalam Kajian Lingkungan Hidup



Konvensi keanekaragaman hayati /CBD (Ramsar convention) dan konvensi bagi spesies bermigrasi (CMS) telah menyepakati bahwa kajian dampak lingkungan hidup menjadi suatu alat untuk menjamin pembuatan keputusan/kebijakan dan implementasi pembangunan yang lebih memperhatikan potensi keanekaragaman hayati. Dalam  kajian dampak lingkungan hidup (SEA dan EIA), dampak negatif dari proposal pembangunan terhadap keanekaragaman hayati harus terminimalisir dengan berbagai alternatif langkah yang ada.

Melalui EIA dan SEA juga menjamin adanya mekanisme konservasi sebagai langkah penyelamatan keanekaragaman hayati. Selain itu juga patut diperhitungkan juga segala potensi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati. EIA dan SEA menjamin bahwa keanekaragamn hayati menjadi salah satu aspek yang wajib diperhitungkan dalam setiap pembuatan keputusan/kebijakan.


Keanekaragaman hayati menjadi menjadi bagian hidup setiap orang. Penurunan kualitas keanekaragaman hayati akan berimbas pada terganggunya segala sistem lingkungan. Kehilangan kekayaan keanekaragaman hayati akan berakibat pada turunnya daya dukung alam terhadap kelangsungan spesies manusia di muka bumi.

Melalui kajian dampak lingkungan hidup, pembangunan yang akan dilakukan dipastikan akan cocok dan sesuai dengan upaya konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan. 

Keanekaragaman hayati menjadi dasar eksistensi manusia di alam raya. KTT Bumi pertama pada tahun 1992 di Rio de Janeiro, brasil telah meletakkan pondasi yang kuat bagi pengakuan warga bumi akan arti penting potensi keanekaragaman hayati. Pemanfaatan keanekaragaman hayati secara bijaksana akan menjamin kelangsungan umat manusia dimasa depan. 

Ancaman utama terhadap kekayaan keanekaragaman hayati bagi warga bumi adalah berbagai aktivitas manusia yang menyebabkan rusaknya atau hilangnya berbagai habitat asli di alam.

Berbagai kemajuan terkait penyelamatan keanekaragaman hayati telah dicapai melalui konvensi  CBD dan CMS. Akan tetapi jalan panjang masih harus ditempuh untuk menjamin pemanfaatan potensinya secara lestari. Berbagai hambatan dan tantangan menghadang disetiap langkah  kedepan, antara lain :

·    Tantangan untuk meningkatkan kepekaan (awareness) masyarakat akan nilai dan arti penting keanekaragaman hayati;
·   terbatasnya kapasitas dari komisi, tim teknis dan tim penilai dalam proses kajian dampak lingkungan hidup terkait pembuatan keputusan yang berhubungan langsung dengan keanekaragaman hayati;
·    Menyediakan /  mengkomunikasikan secara terkini data/informasi tentang keanekaragaman hayati secara lengkap dan  mudah diakses semua pihak; dan
·     Belum tersedianya panduan bagi masyarakat, pemerintah dan pelaku usaha akan arti penting keanekaragaman hayati bagi umat manusia (*_*). 

(www.maszoom.blogspot.com Content adapted from IAIA)
 

 

Tidak ada komentar: