7.19.2013

Bagaimana Hubungan Keanekaragaman Hayati dan Kearifan Lokal?


Keanekaragaman hayati erat terkait dengan berbagai bentuk kearifan lokal. Bagaimana sebuah budaya berkembang menyesuaikan dengan keadaan alam sekitarnya adalah salah satu bukti nyata. Pemanfaatan kegiatan pertanian yang mendukung proses ekologis yang telah ada seperti konservasi tanah dan pengendalian hama secara biologis dapat mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida, satu hal yang tidak dikenal pada masyarakat tradisional di pedesaan dan pedalaman.

 Melalui penggunaan metode-metode yang ramah lingkungan ini, dampak terhadap keseimbangan keanekaragaman hayati akan dapat dikurangi sampai batas minimal. Berbagai bentuk budidaya pertanian yang telah berhasil menjaga keseimbangan produksi, meningkatkan taraf hidup dan sejalan dengan konservasi keanekaragaman hayati selanjutnya dikenal sebagai ecoagriculture (pertanian ramah lingkungan).

Tema dan pemilihan kata ini mungkin baru berkembang, tetapi konsep yang ada telah lama mengakar dalam berbagai kearifan lokal di hampir semua kebudayaan. Selama berabad-abad masyarakat pedesaan termasuk masyarakat pedalaman telah menerapkan produksi pertanian yang terintegrasi dengan pengelolaan dan penjagaan keseimbangan ekosistem. Mereka juga telah begitu familiar dengan berbagai spesies tanaman/benih lokal yang terbukti lebih adaptif pada kondisi setempat.

Menjadi satu bukti yang tidak terbantah bahwa ternyata nilai-nilai kearifan lokal menjadi modal yang sangat berharga dalam menjaga keseimbangan keanekaragama hayati. Konsep pembangunan yang mengakar dalam kearifan lokal juga menjadi satu alternatif yang selangkah lebih maju terhadap konsep pembangunan berkelanjutan yang hampir dipastikan gagal melawan perkembangan zaman.

 
www.maszoom.blogspot.com
Compillated from www.iucn.org,

Tidak ada komentar: