9.22.2014

Emisi Gas Rumah Kaca di Sekitar Kita

ilstrasi@unep



Saat ini, hampir semua barang yang kita produksi dan konsumsi menjadi sumber emisi gas rumah kaca. Hal ini terjadi karena perhatian kita sangat terbatas terhadap energy terbarukan dan hidup yang kberkelanjutan. Hamper semua barang yang kita konsumsi datang dengan penampilan superwah, termasuk dalam hal pengepakan. Hal ini kemudian menjadi masalah manakala kita tidak membutuhkan, sehingga menjadi sampah, menyita energy dan menjadi sumber emisi gas rumah kaca.

Selain itu, cepat atau lambat, semua barang kebutuhan kita akan berakhir di tempat sampah manakala kita merasa tidak membutuhkannya lagi atau setelah adanya barang subtitusi. Membuang barang yang terbuat dari alam/organik akan mengemisikan metana, atau apabila dibakar akan menhasilkan karbondioksida. Sebanyak 3% emisi gas rumah kaca yang dihasilkan manusia, berasal  atau terkait dengan sampah dan limbah.

Salah satu produk dengan kebutuhan energy yang sangat intensif dalam prosesnya adalah Alumunium. Produksi satu kilo Alumunium membutuhkan energy sebesar 14 kWh. Secara praktis  energy yang dibutuhkan untuk membuat satu meter alumunium foil akan setara denga energy yang dibutuhkan untuk menyalakan bolam lampu dapur (60 W) selama dua jam. Manakala menggunakan lampu hemat energy (11 W), dapur akan terang selama hamper 13 jam. Hebatnya, untuk mendaur ulang alumunium hanya membutuhkan 5% energy yang diperlukan untuk membuat alumunium perawan dari alam. (Kick The Habbits, UNEP)

Tidak ada komentar: