2.21.2013

Kawasan Bernilai Penting Bagi Konservasi Keanekaragaman Hayati



Konvensi internasional tentang Keanekaragaman hayati (the convention on Biological Diversity) mendefinisikan keanekaragaman hayati sebagai : variabilitas /keanekaragaman diantara berbagai organisme hidup yang berasal dari semua sumber termasuk diantaranya, inter alia, daratan, lautan serta ekosistem air lainnya dan segala bagian yang menjadi suatu kerumitan ekologis termasuk didalamnya keragaman spesies, antar spesies, dan ekosistem.
Konservasi keanekaragaman hayati tidak bisa terlepas dari penyelamatan kawasan bernilai penting bagi keanekaragaman hayati. Kawasan dengan keanekaragaman hayati yang bernilai sangat penting antara lain :

  • Kawasan yang mendukung habitat /spesies /genotif yang endemik, jarang maupun yang mengalami penurunan populasi; 
  •  Kawasan yang mendukung genotif dan spesies dimana kehadirannya dibutuhkan  oleh spesies lain; 
  •  Area yang berlaku sebagai buffer/ penyangga, habitat yang berkaitan, atau koridor ekologi atau area yang berperan penting dalam menjaga kualitas lingkungan hidup; 
  •  Area yang mempunyai penggunaan penting secara secara musiman atau berperan secara ktitis dalam migrasi; 
  •  Kawasan yang mendukung habitat, populasi spesies, ekosistem yang labil, spesies yang terancam dan sulit untuk pulih; 
  •  Area yang mendukung wilayah lain yang lebih luas yang pada awalnya merupakan sebuah habitat tidak terganggu; Kawasan yang berlaku sebagai area pengungsian bagi keanekaragaman hayati selama perubahan iklim maupun kelanjutan proses evolusi; 
  •  Kawasan yang mendukung keanekaragaman hayati dimana migrasi sulit untuk terjadi, termasuk habitat yang memerlukan waktu lama untuk membangun karakteristik; dan 
  •  Area yang saat ini miskin secara keanekaragaman hayati namun mempunyai peluang untuk mempunyai kekayaan keanekaragaman hayati yang tinggi melalui intervensi (manusia) secukupnya.

Pertanyaan seanjutnya, seberapa penting kehadiran kita sebagai individu dan komponen kenanekaragaman hayati berperan dalam habitat dan ekosistem kita?

Tidak ada komentar: