3.11.2013

Dampak Penting Keberadaan Sampah Terhadap Lingkungan Hidup (Part 2-end)



Timbulan sampah padat perkotaan secara umum dibedakan atas sampah umum (organik dan terdaur ulang), sampah khusus (barang rumah tangga berbahaya ex. Baterai, sampah medis, sampah industri) dan sampah konstruksi (bekas penghancuran bangunan). Sebagian besar dampak penting keberadaan sampah terhadap lingkungan hidup terjadi akibat tidak sempurnanya proses pengumpulan, penempatan, rancangan, operasi dan perawatan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPS). 

Selama ini TPS lebih dikenal sebagai Tempat Pembuangan Akhir Sampah, padahal dalam kenyataanya sampah hanya berpindah tempat dengan potensi dampak yang mungkin lebih terakumulasi. Pengelolaan sampah hanya sebatas kumpul, angkut dan buang (end of pipe), tidak ada uasaha untu mengurangi, menggunakan kembali atau mendaur ulang (reduce, reuse, recycle/3R). Kegiatan pengelolaan sampah yang tidak sesuai standar yang berlaku menyebabkan berbagai dampak penting terhadap kelestarian lingkungan hidup. 

Beberapa bentuk dampak yang mungkin terjadi antara lain : 


(3)   Timbulnya emisi gas rumah kaca dan berbagai polutan udara lainnya.
Sampah organik yang dibuang ke TPS/A akan mengalami degradasi anaerob akibat minimnya oksigen untuk menghasilkan gas metan, suatu gas rumah kaca yang puluhan kali lebih berbahaya dibanding karbon dioksida. Terkadang sampah sengaja dibakar di kawasan pemukiman maupun di TPA untuk menyusutkan volumenya. Pembakaran ini mengemisikan asap tebal dengan berbagai polutan udara beracun seperti karbon monoksida, nitrogen oksida, PAN dan PAH. Polutan ini menyebabkan turunnya kualitas udara perkotaan. Pembakaran plastik yang mengandung klorin akan mengasilkan dioksin yang sangat karsinogenik/penyebab kanker.

(4)   Kerusakan ekosistem.
Ketika sampah padat perkotaan dibuang ke sungai atau badan air lainnya, keberadaan habitat akuatik bagi hewan dan tanaman air akan terganggu. Sampah organik yang ada dalam badan air, dalam proses degradasinya akan menguras oksigen terlarut. Akibatnya kehidupan satwa air akan terganggu akibat minimnya DO. Sampah padat dalam badan air/sungai juga akan menyebabkan sedimentasi, yang akan mengubah kontur dasar sungai dan pola aliran air. Penempatan TPA/S dalam kawasan ekosistem yang sensitif sangat mungkin akan menyebabkan kerusakan salah satu sumber daya alam sungai yang sangat berharga sehingga kita kehilangan segala jasa yang bisa diberikan.

(5)   Sumber pemicu banjir.
Akumulasi sampah yang masuk ke saluran pembuangan akan menyebakan tersumbatnya drainase. Akibat selanjutnya bisa berupa banjir yang terjadi secara lokal.

(6)   Hilangnya harta benda bahkan nyawa.
Sampah yang menggunung dapat menyebabkan ledakan (dari akumulasi gas metan) dan sangat membahayakan orang-orang di sekitarnya. Sampah juga dapat menyebabkan longsor yang sangat merugikan harta dan benda. 

adapted from USAID LAC Bureau
 

Tidak ada komentar: