3.14.2013

Pengelolaan Terpadu Sampah Padat Perkotaan, Sebuah Pengantar (Integrated Municipal Solid Waste Management/ISWM, USAID)



Memasuki abad 21, dunia semakin didera arus urbanisasi yang semakin tidak terkendali. Urbanisasi tidak hanya menjadi permasalahan negara maju, tetapi telah mendatangkan masalah yang lebih besar bagi negara-negara berkembang akibat minimnya perencanaan dan  pengelolaan infrastruktur. Berbagai masalah sosial dan ekonomi seperti penciptaan lapangan kerja, tempat tinggal, pemenuhan kebutuhan dan pengelolaan sampah menjadi fenomena urbanisasi yang terjadi secara simultan. Dengan lebih dari 50 persen penduduk tinggal di perkotaan, pengelolaan sampah telah menjadi masalah di hampir semua kawasan secara global.
Tantangan kehidupan perkotaan dengan timbulan sampah yang semakin meningkat membutuhkan suatu sistem pengelolaan yang dilakukan secara terpadu dan ramah lingkungan. Untuk memenuhi standar pengelolaan sampah padat perkotaan yang ramah lingkungan, program pengelolaan sampah perkotaan harus :

  • Melaksanakan program pengurangan kuantitas sampah yang di bawa ke TPA/landfill melalui kegiatan recovery, reuse, recycle, remanufacturing, eliminasi, pengomposan dan kegiatan sejenis lainnya; 
  • Melaksanakan pengelolaan sampah berbahaya (ex : baterai, alat elektronik, sampah medis) dan sampah tidak berbahaya  (ex. Sisa makanan) secara terpisah; 
  • Melakukan pengumpulan dan pengangkutan sampah secara efektif dan efisien; 
  •  Merancang pengelolaan TPA secara sanitary landfill dengan jaminan penempatan lokasi, operasi, pemantauan dan penutupan sesuai kaidah baku.

Upaya pengelolaan sampah secara terpadu harus dimulai dengan program pengurangan kuantitas/jumlah timbulan sampah. Program pengurangan kuantitas sampah yang di bawa ke TPA/landfill harus menjadi prioritas pada pelaksanaan program pengelolaan terpadu sampah padat perkotaan. Program pemanfaatan ulang sampah harus dimulai dari sumbernya, dilanjutkan selama proses pengangkutan dan di tempat pemrosesan akhir. 

Pemisahan yang dilakukan sejak dini dari asalnya menghasilkan material yang lebih bersih yang pada akhirnya berpengaruh pada kualitas dan nilai jual material daur ulang. Pada akhirnya, pengembangan dan keterlibatan berbagai sektor informal secara terintegrasi seperti kelompok masyarakat, perusahaan kecil, pemulung dan koperasi akan menjadi salah satu kunci keberhasilan pelaksanaan program pengurangan timbulan sampah (*_*).

adapted from USAID LAC Buerau

Tidak ada komentar: