6.17.2013

Bagaimana mengubah perilaku, bertindak dan berbuat menuju sebuah budaya ramah lingkungan


Disadari atau tidak, tidak ada sebuah pengganti untuk satu tindakan nyata, sekali kita berpikir untuk mewujudkan satu keinginan kita harus berusaha untuk mendapatkan bagaimana cara untuk melakukannya. Melakukan aksi nyata dalam upaya melawan perubahan iklim akan membuka kunci segala potensi yang ada pada diri kita yang sebelumnya tidak kita sadari.

Sekedar membagi secuil informasi tentang perubahan iklim global kepada setiap orang yang kita temui merupakan cara paling simpel. Beraneka tanggapan orang yang kemudian muncul merupakan refleksi pemahaman dan ketertarikan serta tingkat tanggung-jawab mereka terhadap perubahan iklim global. Jika mereka mengetahui apa yang perlu dan seharusnya dilakukan, mungkin orang tersebut telah memiliki sebuah gagasan untuk melakukannya dan tidak perlu menunggu waktu untuk memulainya.

Tidaklah perlu mencari referensi terlalu jauh untuk memulai sebuah budaya ramah lingkungan demi sebuah perubahan iklim global yang lebih terkendali. Pemanasan global terkait erat dengan siklus karbon di atmosfer, dan hebatnya karbon sendiri terikat dan terkait dengan hampir segala hal yang kita gunakan dan kita lakukan. Setiap desah nafas kita terkait langsung dengan daur karbon di atmosfer. Karbon dan gas rumah kaca lainnya terkait erat dengan produksi dan konsumsi berbagai barang kebutuhan yang kita perlukan dalam kehidupan sehari-hari. Maka, mungkin kita akan menjadi lebih berbudaya ramah lingkungan dalam setiap menit hidup kita.

Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa satu hal mungkin lebih berati dibanding yang lain. Dalam artian suatu langkah yang kita pilih menuju sebuah budaya ramah lingkungan akan lebih punya pengaruh dibanding langkah yang lain. Skala prioritas  dalam mengubah perilaku, tindakan  dan perbuatan akan menjadi satu starting point yang berarti dengan hasil yang lebih wow, gitu.

Untuk lebih spesifik, dapat diberikan beberapa contoh seperti disebutkan dibawah ini :

1.       Untuk hasil yang lebih efektif, fokus kita bawa kepada aktivitas kita yang paling banyak mengeluarkan biaya dengan analogi pembiayaan yang besar berkorelasi dengan emisi yang lebih bear. Seiring waktu berjalan, fokus kita bawa kepada aktivitas yang lebih ringan apabila perubahan perilaku telah sukses kita lakukan. Misal pengeluaran terbesar kita adalah untuk konsumsi (makan), coba ubah dengan memasak sendiri atau opsi lain yang lebih hemat.

2.       Sebisa mungkin menghindari mengkonsumsi segala sesuatu yang akan menambah emisi gas rumah kaca sebagai sebuah tanggung jawab kita.

3.       Ketika memungkinkan pilih opsi yang akan secara aktual mengurangi emisi dengan menaikkan efisiensi dari setiap aktivitas kita, misal dengan memilih menggunakan kendaraan yang lebih baru

4.       Last but not least, jangan biarkan kita terkunci dengan aktivitas/kebiasaan yang familiar kita lakukan ketika suatu hal yang lebih baik datang, membuka mata dan pikiran akan semua potensi dan teknologi yang mungkin datang.
... 2 b continued anyday


Adapted from UNEP & WTO contents

Tidak ada komentar: