7.18.2013

Keanekaragaman hayati dan kedaulatan pangan, dua kawan karib seiring sejalan


Keanekaragaman hayati merupakan salah satu aspek esensial terhadap ketahanan pangan, kedaulatan pangan, asupan nutrisi serta jaring pengaman dalam masa krisis bagi ratusan juta rumah tangga miskin di seantero jagat. Keanekaragaman hayati menyediakan kesempatan memperoleh pendapatan dan penyediaan bahan pangan melalui proses bercocok tanam/pertanian. Berbagai hasil dari pertanian tersebut menyediakan asupan energi yang lebih cukup untuk konsumsi maupun sebagai komoditi dagang yang menguntungkan

Keseimbangan keanekaragaman hayati juga berperan dalam mempertahankan keseimbangan suatu ekosistem. Berbagai jenis burung maupun ular membantu mengurangi populasi serangga dan beberapa hewan yang menjadi vektor berbagai penyakit seperti kutu dan tikus. Mereka juga berfungsi mengontrol hama yang dapat merusak produksi pertanian. Berbagai jenis makanan pokok manusia seperti padi, gandum jagung di serbukkan oleh beragam jenis serangga, burung, kelelawar dan hewan lainnya. Berbagai jenis organisme hidup lainnya berguna menjaga kesuburan tanah melalui metabolisme yang ada. Sekali lagi semua itu terjadi hanya apabila keseimbangan keanekaragaman hayati senantiasa terjaga. Keanekaragaman genetik yang ada membantu berbagai organisme untuk tidak berkembang menjadi penyakit dan hama.

Sayangnya, perkembangan pertanian skala industri telah merusak segala tananan yang telah ada. Suatu proses degradasi dramatis dari keanekaragaman genetik terjadi pada spesies hewan dan tanaman yang digunakan sebagai sumber bahan pangan. Saat ini tidak lebih dari sepuluh jari tangan kita untuk menyebut spesies yang digunakan sebagai sumber utama (90%) pangan manusia. Sebagai akibat dari penyeragaman industri pertanian dan makanan, ratusan jenis hewan ternak dan beraragam varietas tanaman pertanian yang tidak mempunyai nilai komersil berlahan-lahan menghilang. Kepunahan itu diikuti dengan hilangnya potensi kekayaan plasma nutfah/genetik yang sangat berharga.

Sejalan dengan kebutuhan pangan dunia yang semakin meningkat secara eksponensial selama beberapa dekade terakhir, sistem pertanian kita saat ini perlu segera diubah tanpa menghambat keseimbangan keanekaragaman hayati yang sangat kita butuhkan. Laporan terakhir dari organisasi internasional yang berkutat dalam konservasi alam (IUCN), menyebutkan bahwa ada 4.178 spesies dari sekitar 44.838 spesies tanaman dan hewan yang dimanfaatkan dalam bidang pertanian dan perikanan berada dalam keaadaan terancam (punah).

Sebenarnya peningkatan kedaulatan pangan dan keanekaragaman hayati bisa berjalan seiring sejalan. Salah satu contoh pembangunan kembali perikanan global (tangkapan laut) dapat melibatkan kegiatan konservasi laut. Penurunan hasil laut yang terjadi secara global dapat ditanggulangi melalui kegiatan larangan penangkapan, pembatasan (kuota) maupun menunjukan kawasan terlarang untuk menghindari penangkapan yang berlebihan.


Compillated from www.iucn.org,

Tidak ada komentar: