9.03.2013

Seperti apa hubungan keanekaragaman hayati dan pengobatan modern?


Berbagai kekayaan keanekaragaman hayati, kelompok tanaman dan hewan yang  - mulai dari beruang sampai ikan hiu, dari beringin sampai tumbuhan bersel satu - menyediakan model  dan bahan penelitian penting yang dapat membantu umat manusia memahami dan melawan berbagai penyakit. Bahan-bahan alam memiliki peluang luar biasa sebagai sumber pengobatan dan telah disadari setua umur kebudayaan manusia. Saat ini diketahui lebih dari 70.000 jenis tanaman telah digunakan dalam berbagai praktek pengobatan, baik tradisional maupun modern.

Perubahan iklim global yang terjadi akibat kerakusan kita menguras segala sumber daya alam telah membawa banyak perubahan dengan hilangnya keanekaragaman hayati flora dan fauna. Akibatnya kita kehilangan kesempatan untuk menemukan obat-obat baru yang dapat mengakhiri penderitaan jutaan orang di dunia yang pada gilirannya menyelamatkan jutaan dolar potensi ekonomi masyarakat tiap tahunnya.

Selain dari beruang dan siput laut sebagaimana disebut dalam posting yang lain, kelompok hewan amphibi (ex. katak, salamander) juga berperan sangat penting dalam pengobatan manusia dalam cara yang lain. Senyawa kimia yang mereka kandung merupakan bahan berharga dalam pembuatan obat penghilang rasa sakit. Senyawa yang sama juga merupakan obat yang manjur dalam merawat penderita tekanan darah tinggi.

Satu spesies katak tertentu di Amerika Selatan (Waxy Monkey Frog) mempunyai kemampuan memproduksi antibiotik pada permukaan kulitnya yang berfungsi membunuh bakteri, fungi maupun virus. Termasuk diantara bakteri, fungi maupun virus tersebut adalah beberapa kelompok yang menginfeksi manusia sehingga menyebabkan penurunan kekebalan seperti virus HIV/AIDS. Sekali lagi kita hampir kehilangan kesempatan emas yang ada dengan kenyataan bahwa hampir sepertiga spesies keanekaragaman hayati dari amphibi yang diketahui berada dalam keadaan terancam dan hampir punah. Nah loh! (once again)

Merupakan fakta tak terbantah bahwa alam telah menyediakan bahan ajar yang paling sempurna, alam takambang jadi guru. Peluang ini harus secepatnya dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang berkompeten, sebelum kita kehilangan kesempatan akibat perubahan iklim. Menjadi jelas kemudian bahwa kesehatan dan kelangsungan hidup umat manusia adalah sangat tergantung pada kesehatan berbagai spesies dan ekosistem sebagai sebuah kekayaan keanekaragaman hayati disekitar kita. Kan begitu, to?
 www.maszoom.blogspot.com
Compillated from www.iucn.org,

Tidak ada komentar: