10.18.2013

Beberapa Kiat Mengelola Sebuah Hunian Ramah Lingkungan

Hunian ramah lingkungan atau dalam cakupan lebih luas dikenal sebagai ecoliving merupakan cara pandang baru dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam dalam sebuah hunian. Dengan mengadopsi konsep Hunian Ramah Lingkungan, suatu bangunan rumah yang dirancang ramah lingkungan dapat tercapai efisiensi biaya, peningkatan produktivitas kerja dan tercipta lingkungan hunian yang bersih, sehat, aman dan nyaman.

Hunian Ramah Lingkungan memiliki 3 aspek penting yaitu : (1) Perlengkapan dan peralatan hunian ramah lingkungan ; (2) Efisiensi Pemanfaatan Energi dan Air; dan (3) Pengolahan Sampah secara berkelanjutan.

Beberapa kegiatan Hunian Ramah Lingkungan yang dapat dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a.       Mengimplementasikan desain bangunan hunian green building melalui menggunakan passive solar energy dalam seluruh aktivitas di rumah misalkan dengan mengubah atap gedung menjadi green roof, dengan memberikan tanaman atau taman di atap gedung dan menggunakan lantai yang eco-friendly seperti lantai dan bahan serat bambu. Sebuah rumah dengan beragam tanaman sebagai naungan dapat menjaga suhu rumah 3-40C lebih rendah dari wilayah sekitarnya. Pemasangan bukaan yang maksimal (pintu dan jendela) dengan memperhatikan arah angin dan pergerakan matahari akan menjaga kenyamanan sebuah hunian.
b.       Menggunakan alat elektronik yang hemat listrik dan air, mematikan/mencabut semua alat listrik ketika tidak digunakan, ingat alat elektronik masih memerlukan daya listrik meski dalam keadaan standbye, memilih bola lampu hemat energy dan tak kalah penting adalah pemanfaatan gadget (gawai) sesuai peruntukan, misal laptop hanya untuk mengetik, bukan untuk main game.
c.       Memasang dan menggunakan toilet dengan aliran kecil sesuai kebutuhan, mandi dengan shower lebih ramah lingkungan dibanding dengan gayung.
d.      Mendukung penggunaan teknologi yang paling tepat dalam melakukan pengelolaan lingkungan, seperti sumur resapan, alat penakar hujan.
e.      Memanfaatkan air hujan untuk mencuci mobil/motor dan menyiram tanaman.
f.        Meningkatkan estetika lingkungan (landscaping) yang terintegrasi dengan kegiatan pengelolaan sampah secara 3R dari sumbernya pada skala rumah tangga. Kompos hasil pengolahan sampah organik yang telah terpisahkan menjadi material baku dalam menumbuhkan berbagai tanaman budidaya di sekitar rumah.
g.       Memilih menanam tanaman (hias) yang tidak memerlukan penyiraman terlalu intens (misalnya jenis Euphorbea, Adenium, Bougenvile, Kaktus. Hindari menanam jenis Aglonema dan jenis keladi-keladian bagi pemula)
h.      Memilah sampah dan mengguna-kembali sampah (reuse) serta mendaur ulang kertas bekas pakai. Misalnya dengan memakai berbagai jenis botol dan kaleng bekas untuk pot bunga, kertas untuk hiasan, plastik untuk mainan dan sebagainya.
Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan sebuah Hunian Ramah Lingkungan, antara lain:
a.       Berkurangnya tagihan air dan listrik rumah tangga;
b.      Berkurangnya total penggunaan listrik (kWh) per kapita penghuni per bulan (missal : 1,00 kwh/ kapita/hari);
c.       Berkurangnya penggunaan air PDAM perkapita per bulan (missal : standar WHO pemakaian air perkapita 100 liter/kapita/hari);
d.      Berkurangnya total penggunaan berbagai sumber daya (energi, air, listrik bahan makanan); dan
e.      Berkurangnya total sampah yang dihasilkan (kg) kapita penghuni (0,60 kg per kapita per hari untuk kota sedang, kota besar 1,00 kg per kapita per hari).
Yuk, bersama kita wujudkan hunian kita yang ramah lingkungan dengan menerapkan gaya hidup ecoliving, dimulai dimulai dari hal kecil,dari diri sendiri, mulai saat ini.
www.maszoom.blogspot.com
Kompilasi beragam sumber

Tidak ada komentar: