10.29.2013

Peranan Keanekaragaman Hayati dalam Indeks Kualitas Lingkungan



Kualitas lingkungan di Indonesia sampai dengan dewasa ini hanya dikelola secara parsial berdasarkan media pencemaran, yaitu air, udara, dan lahan. Kondisi ini memunculkan kesulitan untuk menilai kondisi lingkungan hidup di suatu kawasan apakah bertambah baik atau sebaliknya. Menghadapai timbulnya permasalahan ini, salah satu cara untuk mereduksi beragamnya data dan informasi adalah dengan menggunakan suatu rumusan indeks tentang kualitas lingkungan hidup.
KLH sebagai institusi yang berwenang dalam bidang lingkungan hidup di Indonesia mengadopsi kerangka Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) yang dikembangkan oleh Virginia Commonwealth University (VCU) dan BPS. Dalam indeks kualitas lingkungan ini digunakan kualitas air sungai, kualitas udara, dan tutupan hutan sebagai indikator. Yang mejadi pekerjaan rumah kemudian, karena minimnya data, kualitas lingkungan di wilayah pesisir dan laut serta kondisi kekinian keanekaragaman hayati tidak dimasukkan dalam perhitungan IKLH.
Konsep IKLH, seperti yang dikembangkan oleh BPS selanjutnya hanya mengambil tiga indikator kualitas lingkungan yaitu kualitas air sungai, kualitas udara, dan tutupan hutan. Perhitungan nilai indeks kualitas air dan udara mengacu pada baku mutu atau standar yang ditetapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup (baku mutu air dan baku mutu udara ambien). Sedangkan untuk indeks tutupan hutan menggunakan standar luas kawasan hutan di setiap provinsi yang ditetapkan oleh Menteri Kehutanan.
Tidak masuknya dua parameter dalam Indeks kulitas lingkungan yaitu kualitas lingkungan pesisir/laut dan kondisi keanekaragaman hayati adalah satu hal yang sangat menyedihkan. Kita sudah seharusnya menyadari bahwa Indonesia adalah bangsa maritim terbesar di dunia, yang mana perlindungan dan pengelolaan kawasan pesisir dan laut adalah nafas dari setipa kehidupan. Sekali lagi komitmen para pembuat kebijakan patut dipertanyakan dalam hal ini.
Setali tiga uang, kondisi yang sama terjadi dalam pengelolaan keanekaragaman hayati di Indonesia. Kita secara sadar seakan melupakan karunia terbesar Sang Pencipta yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu  negara dengan kekayaan keanekaragaman hayati terbesar di dunia. Apabila dua potensi besar ini tidak diperhitungkan dengan topeng minimnya data, maka perubahan dan kerusakan yang terjadi akan semakin tidak terpantau, dan segala manfaat luar biasa dari keduanya akan tersia-sia. Manakala kita tersadar, segalanya terlambat sudaaa …

adapted from kemenlh republic of indonesia

Tidak ada komentar: