9.23.2014

Arti penting pertanian orgaik dalam perang melawan pemanasan global

ilustrasi persawahan (doc pribadi)
Budidaya pertaian (agrikultur) menyentuh begitu banya aspek penting yang menjadi dasar penting bagi pengembangan ekonomi hijau. Sektor ini mewakili mayoritas pendapatan bagi sebagian besar manusia di perbagai kawasan di dunia. Budidaya pertanian menyediakan sebagian besar bahan pangan yang kita konsumsi dengan penggunaan lahan hampir separuh dari seluruh lahan pertanian di dunia. Dengan penggunaaan hampir tiga perempat potensi air tawar dipermukaan bumi, budidaya pertanian menyediakan berbagai keperluan masyarakat akan barang dan jasa, dan juga jasa ekosistem.

Alih alih mempunyai berbagai manfaat yang diperoleh, budidaya pertanian menghasilkan begitu banyak emisi gas rumah kaca, terbesar kedua setelah sektor energi. Selain itu, budidaya pertanian konvensional juga menjadi sumber utama kontaminasi diberbagai jenis perairan dan lahan. Melihat aspek tersebut, menjadi sedemikian penting peran budidaya pertanian untuk menjadi lokomotif perubahan/transformasi menuju ekonomi yang lebih hijau.

Industri agro konvensional menghasilkan produktifitas hasil per hektar yang tinggi dengan penggunaan input seperti bahan bakar fosil, pupuk buatan dan pestisida. Masukan luar tersebut dipercaya membawa efek lain seperti emisi gas rumah kaca, degradasi lahan, erosi dan penurunan kualitas sumber daya alam. Efek tersebut mengurangi kemampuan dan daya tahan alam terhadap kemungkinan penyebaran hama pada tanaman, penurunan kualitas hidup dan kesehatan (disebabkan oleh pestisida dan zat kimia lain), kehilangan kekayaan keanekaragaman hayati, ekosistem dan jasa ekosistem, kontaminasi sumber daya air, peningkatan biaya terkait perubahan iklim.  

Di lain pihak, berkembangnya pertanian organik menawarkan berbagai peluang bagi setiap kawasan untuk menjaga dan mengembangkan cadangan sumber daya alam dengan cara mengurangi emisi, menciptakan penyimpanan karbon, menjaga kandungan organik tanah dan meningkatkan kekayaan keanekaragaman hayati. Dalam sebuah studi yang dilaksankan badan PBB yang membidangi masalah lingkungan (UNEP) di kawasan eropa timur, beragam nilai dari benefit publik dan jasa dari produksi organik dipekirakan mencapai hampir empat puluh dolar per hektar per tahun untuk pencadangan karbon. Selain itu, nilai jasa keanekaragaman hayati per hektar pertahun diperkirakan mencapai tiga puluh dolar.

Selain itu, dengan menghindari penggunaan input asing seperti pupuk buatan dan pestisida, pertanian organik berpotensi menghemat sampai dengan dua ratus dolar per hektar per tahun dibanding dengan produksi pertanian konvensional. Secara keseluruhan, pertanian organik membawa keuntungan lingkungan sampai dengan dua ratus tujuh puluh dolar per hektar per tahun dengan tambahan peningkatan nilai penggunaan lahan, peningkatan keberlanjutan dan pengelolaan lahan yang lebih baik. Angko angko nan ndak saketek kironya ...

referensi : UNEP, Green Economy, 2011

Tidak ada komentar: