2.09.2015

Invansi Kebun Urban, Hari ini Rumah Sendiri, Besok Rumah Tetangga, Lusa di Seantero Nusantara

Ilustrasi kebun urbanku


Perang melawan pemanasan global. Kegiatan pertanian urban sendiri tidak akan menyelesaikan segala permasalahan perubahan iklim dan pemanasan glogal. Bersama kegiatan lain seperti penggunaan lampu hemat energi, penggunaan kantong plastik terdegrasi, kebun urban ramah lingkungan hanyalah satu bagian kecil teka teki adaptasi perubahan iklim yang harus dilalui. Akan tetapi andaikan seluruh keluarga urban di Indonesia – yang lebih dari 25 juta keluarga –telah mengaplikasikan kebun urban ramah lingkungan, akan muncul sebuah peran nyata dalam melawan pemanasan global. Peran itu tidak hanya melalui pencadangan karbon dalam pohon/tanaman dan tanah, tetapi juga pengurangan emisi karbon dari penggunaan energi, konsumsi makanan, sampah, pestisida, pupuk buatan dan penggunaan peralatan secara bersamaan. Tak terbayangkan!

Lebih jauh, berkebun rumah tangga urban dapat memandang jauh kedepan untuk membawa pengaruh dalam perang melawan pemanasan global dalam satu skala yang lebih besar, seantero nusantara. Dengan ratusan juta hektar lahan yang dikelola secara intensif dan profesional, perkebunan dan pertanian baik yang dikelola perseorangan maupun perusahaa mempunyai peluang untuk dapat berperan nyata dalam perang melawan pemanasan global. Impian kedepan, mereka bukan penyumbang emisi, akan tetapi agen penyimpan karbon. 

Suatu langkah besar apabila seluruh lahan pertanian dan perkebunan di seantero nusantara telak dilaksanakan secara ramah lingkungan. Satu kunci yang menjadi adagiumnya adalah keseimbangan daur karbon dalam setiap kegiatannya. Utopi ini akan membalikan kondisi saat ini, dimana hampir seperempat emisi gas rumah kaca berasal dari kehutanan, penggunaan lahan dan alih fungsi lahan (LULUCF/land use, land use change and forestry).

Untuk meminimalisir emisi karbon,  banyak pihak telah berusaha mengadopsi langkah menuju keseimbangan daur karbon (carbon neutrality) dalam setiap kegiatannya. Beberapa langkah yang sudah ditempuh perusahaan/perseorangan perkebunan dan pertanian antara lain pemakaian tanaman penutup lahan, rotasi tanaman dan penggunaan pertanian rendah input energi. Menjadi satu hal yang sangat penting dan mendesak adalah penyiapan kebijakan yang pasti dari pihak yang berwenang, pemerintah dalam hal ini.

referensi : Union of Concerned Scientist, USA, April 2010

Tidak ada komentar: