5.30.2016

Metode Valuasi Ekonomi Lingkungan Hidup


-->
Ilustrasi manfaat tidak langsung sungai
Metode valuasi ekonomi dilakukan berdasarkan pendekatan pengukuran keuntungan (benefit measurement) yang merupakan upaya pengukuran perubahan dari kesejahteraan manusia atau utilitas dari pemakaian barang atau jasa lingkungan. Dalam pendekatan praktis, valuasi ekonomi lingkungan dilakukan dengan menggunakan beberapa tipe data yang sudah tersedia (data sekunder). Secara garis besar, valuasi ekonomi lingkungan atau nilai ekonomi total (total economic value) terdiri dari dua komponen yaitu Nilai guna dan non nilai guna. Empat kelompok metode yang sering digunakan dalam valuasi ekonomi adalah : 1) metode harga pasar konvensional (conventional market value); 2) metode pasar pengganti (surrogate market); 3) metode simulasi pasar (hypothetical/simulated market); dan 4) metode lainnya (termasuk kelompok ini adalah metode transfer keuntungan/benefit transfer dan metode valuasi ekonomi partisipatori /partisipatory economic valuation).
Metode pertama adalah dengan menggunakan metode harga pasar konvensional. Metode ini terdiri dari dua bagian yaitu nilai berdasarkan harga pasaran langsung (direct market based value/actual value) dan nilai berdasarkan harga pasaran tidak langsung (indirect market based value) dengan cara membandingkan harga dari barang yang lain dari tipe yang terkait. Nilai berdasarkan harga pasaran langsung dapat digunakan untuk menentukan nilai suatu produk pada pasar yang telah mapan.  Metode ini khususnya cocok pada harga pasaran lokal (on-site sale value), yang merupakan pendekatan dari nilai lingkungan dimana harga harga tersebut telah tersedia. Pendekatan ini merupakan alat yang sudah mapan untuk memvaluasi barang dan jasa lingkungan yang bersifat ekstraksi sumber daya alam.
Nilai berdasarkan harga pasaran tidak langsung (indirect market based value) dilakukan dengan terhadap barang atau jasa yang nilai atau harganya tidak tersedia di pasaran. Pendekatan ini juga dapat dilakukan untuk produk yang dikonsumsi dalam rumah tangga dan tidak diperdagangkan dipasaran. Valuasi dilakukan dengan menghitung biaya dari barang dan jasa pengganti atau substitusi, misalnya subtitusi untuk nilai kayu bakar adalah harga minyak tanah. Selain itu pendekatan ini juga digunakan untuk menghitung jasa yang diturunkan dari fungsi regulasi melalui perhitungan biaya substitusi, biaya pemindahan atau biaya pencegahan. Contoh dalam hal ini adalah nilai fungsi pencegahan pantai dari hutan mangrove adalah setara dengan biaya yang dikeluarkan untuk membangun tanggul penahan.
Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah harga untuk barang dan jasa yang terkait. Perubahan dalam jasa lingkungan yang diturunkan dalam fungsi penyediaan menyebabkan perubahan produksi dari aktivitas manusia (perubahan produktivitas). Misalnya dalam hal ini adalah, kehilangan luasnya mangrove akan menyebabkan perubahan tangkapan perikanan.Metode kedua adalah dengan menggunakan metode pasar pengganti (surrogate market).  Dalam metode ini terbagi menjadi dua bagian besar yaitu metode biaya perjalanan (travel cost) dan metode hedonic price (harga hedonis). Metode ketiga adalah menggunakan metode simulasi pasar (hypothetical/simulated market). Dalam metode ini diperkenalkan konsep kesediaan membayar (willingnes to pay) dan kesediaan menerima (willingness to accept). Metode ini terbagi menjadi dua bagian besar yaitu valuasi kontingensi (contingent valuation) dan pemodelan pemilihan (attribute-base atau choice modeling). Metode keempat adalah beberapa teknik dan metode valuasi yang lain. Dalam hal ini misalnya metode transfer keuntungan (benefit transfer) dan metode valuasi ekonomi partisipatori (partisipatory economic valuation)
Referensi : Pagiola, Stefano, et al, 2004, Assessing the Economic Value of Ecosystem Conservation, The World Bank Environmental Department, Washington.
 

Tidak ada komentar: