7.16.2013

Peran Pemerintah Dalam Perlindungan Keanekaragaman Hayati Hutan Sumatera


Dalam perspektif ekologi dan keanekaragaman hayati, tidak ada banding untuk kekayaan hutan Sumatera dengan daerah lainnya di Indonesia bahkan di dunia. Hutan Sumatera merupakan salah satu kawasan dengan keanekaragaman fauna paling kaya di dunia, di dalamnya termasuk 22 spesies asiatic yang tidak bisa ditemui didaerah lain (endemik).

Kawasan ini telah menjadi rumah bagi Harimau Sumatera, Orangutan Sumatera, Badak Sumatera dan tentunya Gajah Sumatera. Lebih dari 58 spesies burung yang dalam kondisi terancam punah juga menambah daftar panjang kekayaan kehati Sumatera. Kondisi ini menjadikan tiga taman nasional yang ada menjadi sangat berperan dalam proses pengungsian spesies terkait perubahan iklim (climatic refugee) dan menjadi area penting kelanjutan proses evolusi spesies dimaksud.

Saat ini sebagian besar hutan Sumatera yang berada di luar taman nasional telah menghadapi tekanan yang luar biasa dengan semakin maraknya pengembangan arel perkebunan seperti kelapa sawit, karet maupun kakao. Selain itu tekanan terhadap perambahan hutan dengan sasaran penjarahan kayu yang bernilai sangat tinggi juga sangat besar. Keadaan itu ditambah dengan masih maraknya perdagangan satwa langka untuk tujuan komersil, misalnya kulit, harimau,cula badak maupun burung – burung endemik tertentu.

Menghadapi berbagai isu dan perkembangan terkini, Pemerintah Indonesia yang dalam hal ini adalah Departemen Kehutanan bukannya tidak tinggal diam. Berbagai hal telah dilakukan untuk mengantisipasi hal tersebut. Beberapa langkah yang sudah dilakukan antara lain : adalah penambahan staf pengelola pada taman nasioanal; melakukan jaminan pelaksanaan undang – undang sesuai dengan peraturan untuk menghindari praktik perambahan hutan (illegal logging) serta praktik konversi hutan untuk lahan perkebunan; dan penutupan akses jalan tertentu yang digunakan pembalak liar disekitar taman nasional.


Compillated from www.iucn.org,

Tidak ada komentar: