7.08.2014

Lima Langkah Berkebun Urban Ramah Lingkungan

ilustrasi aj ne (doc pribadi)

Rumah tangga di Indonesia sebagian besar merupakan keluarga agraris yang menyandarkan pemenuhan kebutuhan dari budidaya pertanian. Tak ubahnya rekan mereka yang di kawasan rural, masyarakat urban (perkotaan) di Indonesia juga membawa gaya hidup yang sama, meluangkan waktu, tenaga dan dana sekedar untuk menyalurkan hobi berkebun, menanam bunga atau tanaman budidaya. Di Amerika, lebih dari 7% rumah tangga urbannya terlibat kegiatan berkebun dalam berbagai level, mulai dari sejedar hobi untuk memiliki koleksi bunga yang indah, hijaunya halaman dengan rerumputan, penyediaan buah segar dari kebun belakang sampai dengan penyediaan sayuran. Selain itu ada juga yang meluangkan hobi berkebun sekedar untuk mendapatkan ketenangan, keheningan dan kedekatan dengan alam yang sudah sangat jarang dalam masyarakat urban dimana segalanya diukur dengan uang dan waktu yang memburu.
 Tanpa disadari dari berbagai latar belakang kegiatan berkebun urban diatas, ada aspek lain yang tak disangka-sangka namun sangat berharga. Berkebun dengan perlakuan tertentu ternyata ikut andil dalam melawan pemanasan global. Hebatnya disini, kegiatan yang sederhana ini, tanpa disadari menjadi salah satu kunci masyarakat urban untuk turut serta membela bumi. Hubungan pemanasan global dan berkebun ramah lingkungan terkait erat dengan beberapa aspek lain seperti pengetahuan tentang daur karbon, ilmu tanah, tumbuhan dan perubahan iklim. Selain itu berkebun ramah lingkungan juga berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam dan adaptasi pemenuhan kebutuhan dari halaman belakang. Alih alih mengemisikan karbon (carbon emitting), berkebun dan berbagai budidaya pertanian ramah lingkungan merupakan satu - satunya kegiatan manusia yang menyimpan karbon (Carbon sink), turut menjaga keseimbangan konsentrasi karbon di atmosfer.
Beberapa langkah dapat dilakukan untuk menjadikan kegiatan berkebun kita di halaman belakang rumah semakin ramah lingkungan. Langkah - langkah tersebut terkait erat dengan keseimbangan daur karbon yang melibatkan proses emisi karbon dan penyimpanan karbon. Langkah tersebut adalah :
1.       Meminimalisir emisi karbon dari peralatan dan bahan yang digunakan.
2.       Tidak membiarkan tanah telanjang tanpa tanaman penutup lahan.
3.       Menanam jenis tanaman pohon, semak, perdu dan herba di halaman.
4.       Mengembangkan kegiatan daur ulang di halaman dan kebun belakang.
5.    Menanam rumput di halaman, jangan menanam beton.
referensi : Union of Concerned Scientist, USA, April 2010

Tidak ada komentar: