7.10.2014

Mengapa Kita Harus Menanam Sendiri Makanan Kita?

Mana yang berasal dari belakang rumah? (net)
Menanam sendiri makanan kita merupakan salah satu langkah bijak dan cerdas menuju gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. Kita tahu bahwa sebagian besar produk makanan segar di pasaran telah menempuh perjalanan yang sangat jauh (bisa lebih dari 1.500 mil dalam ruangan berpendingin) untuk sekedar sampai ke meja makan. Sebagai contoh banyak jenis buah yang kita konsumsi berasal dari daratan Cina, Thailand, AS ataupun Australia.

Dengan menanam sendiri makanan kita di kebun belakang rumah dan halaman, kita menghilangkan faktor transportasi dan pedinginan yang mengkonsumsi energi dari pembakaran fosil yang tidak sedikit. Penggunaan energi beserta transportasi merupakan sektor penyumbang tebesar emisi gas rumah kaca penyebab pemanasan global. Pemanasan global pada dasarnya )adalah terjadinya gangguan pada kesetimbangan daur karbon akibat berbagai aktivitas manusia. Ketika kita membakar minyak bumi, gas alam atau batubara, sejumlah besar rantai karbon prasejarah (fossil fuel) yang sudah tersimpan dibawah tanah selama jutaan tahun terbebaskan kembali ke atmosfer dalam bentuk karbon dioksida. Alternatif jalan yang dapat ditempuh untuk menyelamatkan kesetimbangan daur karbon tersebut adalah dengan mengunci atom karbon tersebut kembali dalam tanah, melalui tanaman yang kita tanam.

Selain mendapatkan makanan yang lebih segar, dipetik langsung dari tanaman, menanam sendiri makanan kita juga dalam taraf tertentu merupakan langkah menghemat uang. Selain itu mengkonsumsi makanan dari tanaman yang kita tanam sendiri merupakan suatu passion dan culminasi kepuasan tersendiri manakala kita mampu menghadirkan makanan yang kita amati tidak hanya mulai dari tanaman di tanam, tumbuh, berbunga, buah muda, sampai buah masak.

Dari sebuah sumber menyebutkan, dengan ukuran 6x9 atau sekitar 54 meter persegi, lahan yang ditanami sayuran mampu menghasilkan sekitar 150 kg produk per musim tanam. Seumpama lahan tersebut ditanama terung, dengan harga saat ini Rp 12.000,- (awal Juli 2014, payakumbuh), nilai nominal sebesar Rp 1.800.000,- adalah jumlah yang tidak sedikit. Menggabungkan tanaman buah dan sayuran di halaman dan kebun, terbukti selain mendapatkan keuntungan dari penampilan juga ternyata menambah variasi menu yang kita konsumsi.

referensi : Union of Concerned Scientist, USA, April 2010

Tidak ada komentar: