7.08.2014

Pembuatan Kompos, Langkah Kecil Melawan Pemanasan Global

Sampah organik, bahan pembuatan kompos (net)
Perubahan iklim global sebagai akibat pemanasan global saat ini sedang melanda dunia. Pemanasan global pada dasarnya adalah terjadinya gangguan pada kesetimbangan daur karbon akibat berbagai aktivitas manusia. Ketika kita membakar minyak bumi, gas alam atau batubara, sejumlah besar rantai karbon prasejarah (fossil fuel) yang sudah tersimpan di bawah tanah selama jutaan tahun terbebaskan kembali ke atmosfer dalam bentuk karbon dioksida. Alternatif jalan yang dapat ditempuh untuk menyelamatkan kesetimbangan daur karbon tersebut adalah dengan mengunci atom karbon tersebut kembali dalam tanah.

Kita dapat membantu melawan pemanasan global dengan mengurangi emisi gas rumah kaca dengan melakukan pengomposan segala sampah organik yang ditimbulkan oleh kegiatan kita di rumah, kebun dan halaman. Sisa kegiatan kita seperti daun yang berguguran, pangkasan tanaman, tanaman mati dan juga sampah dapur dapat kita buat kompos yang selanjutnya dapat digunakan untuk menyuburkan kebun dan halaman kita. Selain itu berbagai bahan organik tersebut juga dapat diaplikasikan langsung ke halaman atau kebun menjadi penutup lahan, yanga akan mencegah erosi ataupun pencucian bunga tanah.  Dengan mendaur ulang bahna organik, tidak hanya mengurangi emisi metana di TPA (tempat pengolahan sampah), tapi juga menyimpan karbon dan menambah kesehatan tanah halaman dan kebun kita.

Kompos, yang dapat berupa campuran berbagai material organik (daun, kotoran hewan, sisa makanan). Kompos terbentuk melalui proses alam dimana bakteri, fungi dan organisme lainnya memecah bahan organik menjadi bahan pengkaya tanah. Meski proses pengomposan masih  menghasilkan gas rumah kaca, proses ini  tetap jalan terbaik mengolah material organik dibanding sistem lanfill.

Sisi baik pengomposan adalah bahwa dalam proses tersebut terjadi secara aerob (dengan kehadiran oksigen) sehingga membatasi terbentuknya metana, yang 21 kali lebih berbahaya dibanding karbon dioksida. Dilain pihak, sistem lanfil terjadi secara anaerob (tanpa oksigen), sehingga material organik terdegradasi oleh bakteri tanpa kehadiran oksigen membentuk metana. Studi lebih lanjut membuktikan bahwa pengomposan tetap proses yang lebih baik terhadap pemanasan global dibanding proses pembakaran/insinerasi (insinerator) bahan organik.  

Jadi, kapan anda memulai? Saya sudah lebih dari 2 tahun mengomposkan semua bahan organik di rumah dengan bonus berbagai tanaman tumbuh subur dan rumah lebih sejuk.


referensi : Union of Concerned Scientist, USA, April 2010

Tidak ada komentar: