8.10.2015

Langkah Awal Penyusunan Tesis Untuk Memperoleh Gelar Pascasarjana


Ilustrasi tesis (tq to thesisprinting.ie)

Tesis merupakan saah satu prasyarat untuk Untuk memperoleh gelar pascasarjana (Master). Beberapa tahapan diperlukan dalam penyusunan tesis ini. Langkah awal yang harus kita lakukan adalah menentukan suatu topik khusus dan mencari dosen pembimbing yang akan mendampingi dan membantu penyusunan tesis tersebut. Dosen pembimbing tersebut merupakan dosen yang berasal dari pengajar staf pengajar pada program yang bersangkutan. Dalam lingkungan kampus dikenal juga adanya pendamping akademik, dosen yang akan mendampingi kita manakala kita menghadapi kendala akademik secara umum dalam proses perkuliahan. Dalam hal ini, pemilihan dosen pendamping tesis tidak harus sama dengan dosen pendamping akademik. Pada kasus tertentu jika memungkinkan atau kita merasa lebih baik, penelitian tesis dapat juga dilakukan diluar kampus, misalnya ditempat kerja atau tempat lain.
Selanjutnya dalam menyusun tesis kita harus memperhatikan dan memilih suatu topik (khusus) yang dirasa menarik disesuaikan dengan kemampuan/ pengetahuan (skill) yang kita miliki atau yang akan kita kembangkan dalam mendukung topik yang kita pilih. Merupakan sebuah strategi yang sangat bagus manakala proyek penelitian kita menjadi ladang pembelajaran dalam mengembangkan kemampuan dan pengetahuan praktis yang akan sangat berguna menghadapai persaingan di dunia kerja.
Setelah kita memperoleh suatu topik khusus, selanjutnya adalah menyusun jadwal kerja atau jadwal penelitian dengan memperhatikan ketersediaan waktu (luang) kita. Beberapa pilihan menjadi alternatif dalam hal ini. Bagi kita yang selama studi masih menyambi bekerja, kita dapat melakukan penelitian tesis dengan menyediakan waktu luang di sore hari sehabis bekerja, misalnya satu jam setiap hari. Pilihan lain dapat juga dilakukan dengan menyediakan waktu penuh manakala libur di akhir pekan. Bagi kita yang mempunyai waktu lebih luang, penelitian tesis dapat dijadwalkan secara penuh dalam waktu yang lebih singkat, misalnya satu bulan pada sebelum masa liburan.
Penelitian tesis pada prinsipnya mempunyai beban kerja hampir sama dengan kegiatan perkuliahan biasa di kelas. Dengan komponen perkuliahan meliputi tatap muka, tugas mandiri dan tugas terstruktur dengan beban 3 jam per minggu, hal yang sama juga berlaku pada penyusunan tesis. Dengan beban penyusunan tesis sebesar 6 satuan (lebih dikenal sebagai sks), maka kita harus menyediakan waktu 18 jam per minggu atau 3 jam per hari selama satu semester untuk bekerja menyusun tesis. Untuk menghindari timbulnya masalah dalam penyusunan tesis ini, misalnya menumpuknya tekanan diakhir masa studi, maka berbagai penyesuaian harus dilakukan demi menjaga ritme kerja.
Tahapan setelah kita memilih topik khusus dengan beberapa pemikiran dan pertanyaan yang lebih spesifik dan kurang tentatif, kita harus mengontak pembimbing yang potensial.  Diperlukan sebuah persetujuan dengan dosen tersebut demi mempertemukan ketertarikan kita dengan penelitian dan pekerjaan yang sedang ditangani dosen tersebut demi menghindari tumpang tindih dan miskomunikasi. Kita mungkin memiliki banyak ide tentang topik khusus yang akan kita kembangkan, disandingkan dengan penelitian yang menjadi unggulan pada program pascasarjana tempat kita studi. Untuk itu diperlukan komunikasi yang efektit dan intensif dengan para pengajar dan dosen pembimbing baik di perkuliahan maupun secara informal di lain tempat.
Kita juga dapat melakukan studi literatur untuk melihat perkembangan topik apa yang telah diteliti dan dipublikasikan. Ketika kita dan dosen pembimbing telah secara bersama sama setuju untuk bekerja bersama, langkah kita selanjutnya adalah menulis proposal tentang pekerjaan yang akan kita lakukan. Satu proposal yang telah disetujui menjadi prasyarat bagi sebuah penelitian dalam penyusunan tesis untuk mencapai gelar pascasarjana, misalnya pada program pascasarjan (Master) bidang  Ilmu Lingkungan.
Disarikan dari Hood Colledge Graduate School, 2011

Tidak ada komentar: