5.25.2016

Peran Burung dalam Ekosistem dan Siklus Ekologi


Ilustrasi Ekosistem Binaan

Terdapat sekitar sepuluh ribu spesies burung yang telah diketahui di seluruh dunia. Diantara berbagai jenis hewan, burung merupakan jenis hewan yang paling mudah dijumpai, mulai dari gurun pasir sampai dengan pesisir, mulai dari panasnya katulistiwa sampai dengan dinginnya kutub utara. Burung juga dengan mudah ditemui di kawasan pedesaan, pegunungan sampai dengan padatnya perkotaan. Dari berbagai jenis hewan yang dikenal manusia, burung merupakan salah satu spesies yang secara turun temurun telah diketahui dengan baik karena terkait dengan beragam manfaat yang diberikan. Burung berperan sebagai sumber bahan pangan, sarana komunikasi, penyerbukan tanaman dan juga hewan peliharaan yang mempercantik suasana sebuah hunian. Selain itu burung juga merupakan agen biologi penting sebagai pengontrol berbagai hama, seperti misalnya tikus dan ulat.
Secara umum burung berperan penting dalam siklus ekologi, khususnya rantai makanan. Akan tetapi dalam beberapa abad terakhir, kegiatan industri dan berbagai kegiatan manusia (antropogenik) telah merusak hampir seluruh habitat berbagai jenis burung dan menyebabkan terjadinya gangguan kesimbangan alam. Diketahui bahwa berbagai jenis burung telah punah serta ratusan jenis lainnya dalam kondisi terancam dan terdampak secara langsung atau tidak langsung dari kegiatan manusia.
Ornitologi (ilmu tentang burung) telah memiliki peran yang penting dalam perkembangan berbagai aspek ilmu pengetahuan. Burung telah memberikan ketertarikan yang luar biasa, melebihi ketertarikan pada berbagai jenis hewan yang lain. Burung telah menarik minat tidak hanya bagi akademisi akan tetapi juga paraktisi yang secara amatir mengamati perubahan dan perkembangan dan turut berperan terhadap ornitologi itu sendiri. Melihat arti penting burung dalam perencanaan konservasi dan kajian lingkungan, diperlukan pemahaman ekologis yang lebih baik tentang peran komunitas peminat burung bagi pembuatan kebijakan konservasi secara umum. Secara luas dipahami bahwa upaya konservasidan kecenderungan tekanan populasi terhadap lahan merupakan salah satu indikator dari kualitas hidup. Lebih dari itu, berbagai jenis burung secara khusus telah diajukan sebagai salah satu indikator potensial terhadap perubahan lingkungan yang erat kaitannya dengan penggunaan lahan. Lebih jauh, burung telah menjadi objek kajian yang luas dalam studi konservasi dan keanekaragaman hayati.
Meskipun berbagai jenis burung telah dipahami akan perannnya dalam menjaga keseimbangan ekologis, akan tetepi senyatanya, semakin banyak spesies burung yang terancam punah karena habitat yang rusak, penyalahgunaan, perburuan liar, dan introduksi berbagai jenis predator, misalnya ular dan kucing. Sebagai contoh, sebanyak 70% spesies burung terancam disebabkan karena kerusakan habitat, sedangkan penyelahgunaan yang dilakukan manusia dan introduksi berbagai jenis predaktor berperan dalam 35% kasus. Secara keseluruhan, kedua faktor tersebut menjadi penyebab utama terancamnya berbagai spesies burung (Owens & Bennet dalam Ali Tabur, 2004). 
Burung memiliki peran yang dangat krusial dalam penyebaran berbagai jenis tumbuhan. Mereka mencari pakan dengan memakan berbagai jenis buah buahan dan secara tidak langsung biji buah buahan tersebut akan tersebar dimana burung itu berada. Bersama dengan kotoran burung tersebut, biji buah buahan seperti mendapat pupuk alami yang berperan dalam perkecambahan biji diawal pertumbuhan. Berbagai jenis burung telah diketahui memiliki keterkaitan erat dengan spesies tumbuhan tertentu. Sebagai contoh, tumbuhan hutan dan semak memiliki buah yang menarik bagi burung. Selain itu beberapa jenis burung pemakan madu juga dikenal berperan dalam proses penyerbukan tanaman. 
D
ari berbagai sumber